Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Film
>
Article
Everest : Mimpi dan Kontroversi di Puncak Tertinggi Dunia
13 September 2015 15:23 | 7791 hits

DREAMERSRADIO.COM - Satu lagi film Hollywood bertemakan bencana alam siap tayang di layar lebar dalam waktu dekat. Setelah selama musim panas lalu bioskop diramaikan oleh film-film bertemakan super hero dan mata-mata, kini giliran penonton ditantang untuk menyaksikan salah satu kehebatan Sang Maha Pencipta di muka bumi.

‘Everest’ diketahui diangkat dari sebuah kisah nyata yang terjadi pada tahun 1996 silam di mana sebuah badai besar menewaskan sejumlah pendaki gunung dari berbagai negara yang mencoba mencapai titik tertinggi di dunia itu.

Dikisahkan seorang pemandu asal Selandia Baru bernama Rob Hall yang diperankan oleh Jason Clarke memimpin rombongannya yang berjumlah delapan orang termasuk tiga orang pemandu lainnya dalam sebuah tim bernama Adventure Consultant’s. Tujuan mereka hanya satu, mencapai puncak gunung Everest.

Dalam perjalanannya, Rob sempat bersitegang dengan tim pemandu lainnya yakni Scott Fischer dari tim ‘Mountain Madness’. Kedua tim ini diketahui sudah sama-sama berpengalaman mendaki dan sampai ke puncak Everest dalam jumlah yang cukup banyak.

Tantangan demi tantangan pun dilalui kedua tim ini sampai akhirnya karena satu kondisi, kedua tim diharuskan bergabung agar bisa mencapai puncak Everest pada waktu yang sudah direncanakan sebelumnya. Sayang, rencana manusia berbeda dengan rencana Tuhan Sang Pencipta.

Kedua tim hampir telat sampai di puncak dan sebuah badai besar mengintai mereka dalam perjalanan pulang kembali ke lokasi kemah terdekat. Di sana, Scott dan Rob sudah harus saling membutuhkan satu sama lain, bahkan meminta bantuan dari tim pendaki lainnya yang berdekatan.

Halusinasi, rasa dingin yang berubah menjadi rasa panas, hingga jari jemari yang beku dan ketidaktersediaan oksigen di ketinggian mencapai lebih dari delapan ribu kaki adalah sebagian penderitaan para pendaki di film ini demi mewujudkan mimpi mereka dengan beribu alasan yang melatarbelakangi keberangkatan mereka.

Sutradara Baltasar Kolmakur terasa sangat pas saat mengarahkan para pemain yang terlibat di film ini. Sebuah tantangan yang cukup berat mengingat para karakter adalah orang sungguhan yang pernah hidup dan sebagian masih ada hidup.

Kontroversi pun tak lepas dari film ini. Terutama di bagian salah satu guide Mountain Madness asal Kazakhstan, Anatoli Boukreev yang tidak menyiapkan persediaan oksigen di lokasi terdekat dari puncak Everest. Sejumlah resensi cerita yang ditulis oleh Boukreev dan juga Jon Krakeur yang juga jadi salah satu karakter di film ini membuat orang semakin penasaran.

Mulai tayang di Indonesia pada 16 September mendatang. ‘Everest’ setidaknya dirasa perlu diganjar satu Piala Oscar pada Academy Awards 2016 mendatang. (Syf)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio