DREAMERSRADIO.COM - Kuku sudah menjadi bagian tubuh yang diperhatikan bahkan mendapat perawatan khusus seperti manikur, pedikur, bahkan dipulaskan kuteks beragam warna serta nail art agar kuku tampak cabtik dan tidak kusam.
Khususnya pada kaum wanita, sebagian di antara mereka menganggap perawatan kuku ini sangat penting demi penampilan. Namun sayangnya perawatan kuku seperti manikur yang terlalu sering justru dapat membahayakan kesehatan.
Menurut Roshini Rajapaksa, MD, seorang asisten profesor di NYU School of Medicine, mengatakan bahwa orang yang bekerja di salon kuku memiliki risiko masalah kesehatan yang serius. Tapi apakah pelanggannya juga berada dalam bahaya?
Berdasarkan penelitian yang terus dilakukan, serta bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa orang bekerja di bidang ahli kosmetik atau salon kecantikan mulai dari manikur sampai penata rambut sebenarnya lebih rentan mengalami masalah pernapasan dan penyakit kulit dari orang pada umumnya.
Baca juga: Pentingnya Jaga Kuku Tetap Pendek Selama Pandemi Corona
Mereka juga memiliki tinngkat yang lebih tinggi untuk terserang jenis kanker tertentu. Efek kesehatan ini sebagian disebabkan oleh berbagai bahan kimia yang terkandung di produk-produk yang biasa digunakan di salon.Melansir laman Health, bahaya yang ditimbulkan untuk para pekerja di salon memang lebih besar dari pada pelanggan yang rutin datang ke salon setiap minggu. Tapi tidak ada salahnya untuk melakukan tindakan pencegahan.
Caranya adalah dengan membawa atau memilih sendiri produk pemoles atau cat kuku yang bebas dari bahan-bahan berbahaya seperti formaldehyde (formalin) dan toluene jika datang ke salon langganan.
(fzh)