DREAMERSRADIO.COM - Jangan sembarangan mengomentari atau me-retweet beberapa pesan di Twitter, terutama tentang hal yang berkaitan dengan kelompok radikal ISIS. Kontrol lebih ketat dilakukan oleh berbagai lembaga pemerintah maupun intelijen dunia, tidak terkecuali FBI.
FBI mengatakan hal ini dilakukan untuk pencegahan makin banyaknya orang terutama anak muda yang masuk dalam organisasi ekstrimis tersebut. Karena ISIS memang menggunakan media sosial untuk merekrut anggota barunya.
“(Twitter) adalah tempat yang bagus untuk menjual sepatu, liburan dan terorisme,” kata Direktur FBI, James Comey. “Setan di pundakmu akan sepanjang hari mengatakan ‘Bunuh, bunuh, bunuh!’”
Baca juga: Begini Alasan Anak-Istri Terduga Teroris ISIS Eks WNI Tidak Bisa Ditangani LPSK
Walaupun Comey mengatakan tidak akan menangkap mereka yang me-retweet hal-hal berbau ISIS atau bahkan yang langsung dari akun pro-ISIS, FBI akan memberi ‘tanda merah’ dengan memberi julukan ‘di bawah pengawasan yang beralasan’ pada mereka.“Kami memiliki wewenang untuk membuktikan dirimu salah. Anda tahu hal itu salah tapi Anda tetap melakukannya” lanjut Comey seperti yang ditulis Huffington Post.
FBI menganggap pemantauan ini wajar karena mereka yang diduga me-retweet akun-akun pro-ISIS adalah mereka yang memiliki ketertarikan dengan kelompok tersebut. Mereka bisa saja berhubungan dengan ISIS baik dari memberikan donasi atau bahkan berniat bergabung dengan ISIS.
(rei)