DREAMERSRADIO.COM - Wartawan asal Islandia, Gissur Simonarson yang sedang meliput di Ibu Kota Beirut, Libanon, terenyuh melihat pemandangan yang dia lihat pada 26 Agustus lalu. Di salah satu jalanan, dia tak sengaja berpapasan dengan seorang bapak menggendong gadis kecil menjajakan bolpoin. Gissur lantas memburu lelaki itu.
Setelah berkenalan, ternyata namanya adalah Abdu. Sedangkan anak yang digendongnya adalah putri kandungnya, bernama Reem. Mereka pengungsi Palestina yang sudah lama tinggal di Kamp Yarmouk, Suriah, tapi terpaksa kabur ke Libanon setelah penampungan mereka diserbu ISIS.
Gissur berusaha membantu ayah dan anak itu, dengan membuka akun donasi melalui situs indiegogo.com. Proyek ini diberi nama 'Mari Kita Bantu Abdul dan Reem Menata Hidupnya Kembali'.
Baca juga: Kisah Haru Driver Ojek Online yang Kerja Sambil Bawa Dua Anaknya
Tak dinyana, postingan yang diunggah pada 28 Agustus itu segera viral di dunia maya. Buzzfeed melaporkan, Sabtu (29/8), dalam sehari saja ajakan donasi Gissur telah disebarkan lebih dari 3.500 netizen seluruh dunia.Bahkan, hingga berita ini dilansir, total sumbangan untuk Abdul dan putrinya melampaui USD 129.883 (setara Rp 1,8 miliar) hasil urunan dua ribu orang lintas negara. Uang yang terkumpul jauh dari harapan awal Gissur yang cuma menargetkan USD 5.000.
Abdul yang dihubungi wartawan internasional menangis setelah tahu dirinya dibantu ribuan orang dari seluruh dunia. Tak lupa mengucapkan syukur kepada Tuhan, ia pun mengaku ingin membuka usaha. Dia terpikir akan memulai usaha berjualan coklat di Ibu Kota Libanon untuk sementara waktu. Impiannya adalah mengirimkan Reem dan Abdelilah, putranya, sekolah di Eropa.
Abdul awalnya ingin berangkat ke Mesir bersama istri dan kedua anaknya setelah situasi Suriah tidak kondusif. Di tengah jalan, sang istri memutuskan kembali ke kampung halaman. Karena terlanjur sampai di Beirut, Abdul bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Termasuk menjual bolpoin di jalanan yang dia lakukan sambil lalu.