DREAMERSRADIO.COM - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama Kementerian Administrasi Pemerintahan dan Dalam Negeri (MoGAHA) Republik Korea Selatan, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di bidang pembangunan daerah, hari ini, Selasa (25/8).
Salah satu poin kesepakatan itu adalah tukar ilmu terkait pembangunan pedesaan dengan konsep Saemaeul Undong (Gerakan Desa Baru). Model yang digagas oleh Presiden Korea Park Chung-hee pada 1970 ini, rencananya akan diterapkan di desa-desa di Indonesia.
"Kedua negara akan terus meningkatkan program Saemaeul Undong akan ada pertukaran SDM, kita telah membangun beberapa desa menjadi contoh bagi Indonesia," kata Wakil Menteri MoGaha, Chung Chae-gun, di Jakarta.
Baca juga: Bunuh Diri Masih Menjadi Penyebab No. 1 Kematian Anak Muda Korea
Pemerintah RI menyambut baik tawaran Korea Selatan ini. Menteri PDT Marwan Jafar menjelaskan gerakan Saemaul Undong merupakan salah satu realisasi revolusi mental yang digerakkan oleh pemimpin desa."Bedanya Korsel lebih kuat revolusi mental, sedangkan kita masih perlu guidance," ungkap Marwan. Untuk menindaklanjuti program konkret Saemaeul Undong ini, rencananya Marwan akan bertandang ke Negeri Ginseng pada November mendatang. Besar harapan nantinya program tersebut akan sukses sehingga desa-desa bisa berkembang seperti di Korea Selatan.
"Kami akan belajar mekanisme kota dan mencari desa dengan karakter yang sama dengan mereka. Seperti karakter di daerah pertanian yang dapat mengembangkan kimchi, lihat di Korea kan kimchinya terkenal," tambah Sekjen Kemendes PDT Anwar Sanusi.