DREAMERSRADIO.COM - "Situasi negara saat ini makin mendekati perang," kata Ji Jae Ryong, duta besar Korea Utara untuk China kepada para wartawan di Ibu Kota Beijing kemarin.Ji menuding Korea Selatan sebagai pemicu situasi memanas saat ini.
Dua hari lalu Korea Selatan menyiarkan propaganda anti Korea Utara di wilayah perbatasan menggunakan pengeras suara. Pihak Korea Utara marah dan melepaskan tembakan ke arah pasukan Korea Selatan di perbatasan. Serangan itu dibalas juga dengan tembakan oleh pasukan Korsel.
Baca juga: Korea Utara Kutuk Keras Amerika yang Gunakan Hak Veto Tolak Gencatan Senjata di Gaza
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kemarin mengadakan rapat darurat bersama para petinggi Partai Pekerja Korea untuk membuat keputusan. Hasilnya, Kim Jong Un memerintahkan pasukan siaga perang di perbatasan."Kim Jong-un sebagai panglima tertinggi Tentara Rakyat Korea memerintahkan pasukan bersiaga dan menghancurkan alat-alat perang milik musuh jika tidak berhenti menyiarkan propaganda hingga 48 jam lagi," tulis pernyataan media corong pemerintah, KCNA, Jumat (21/8).
Tak hanya mengancam menyerang tetangganya, Jong-un menyatakan pemerintah Korsel sebagai 'maniak perang', karena sengaja memprovokasi negaranya dengan melakukan operasi militer gabungan bersama Amerika Serikat 28 Agustus mendatang.