DREAMERSRADIO.COM - Larangan di lokasi wisata justru memancing wisatawan untuk melanggarnya, setuju? Seperti dilarang berfoto atau membuang sampah, justru kadang malah banyak orang yang melakukan hal yang dilarang tersebut.
Kota Kyoto di Jepang mengantisipasinya dengan memberikan himbauan yang sedap dipandang mata daripada memberikan larangan yang kesannya arogan dan menggurui. Panduan infografis tersebut menggunakan kartun dengan skala emoji, melansir CNN.
Lucunya, dari 18 poin himbauan tersebut, ada beberapa peraturan yang tidak akan kamu temukan di negara lain. Contohnya adalah Bersepeda di Bawah Pengaruh Alkohol. Di Kyoto, mabuk saat bersepeda sangat bertentangan dengan kebudayaan mereka. Apalagi jika mengendarai kendaraan bermotor ya? ^^
Jika di negara atau kota lain dilarang mengambil foto pemandangan atau bangunan sudah biasa, di Kyoto dilarang berfoto selfie dengan Maiko, pemain musik tradisional Jepang yang dianggap sebagai Geisha Muda.
Wisatawan juga dilarang menghentikan (mencegat) atau menarik kimono mereka agar bisa berfoto. Maiko memang salah satu unsur menarik dari Kyoto yang dikenal sebagai kota Geisha, banyak Maiko yang belajar dan terpusat di sana.
Peraturan unik lainnya adalah dilarang membatalkan pesanan di detik-detik terakhir saat di restoran. Selain itu dianjurkan untuk mengucapkan “Okini” daripada “Arigatou” atau memberikan tip. Artinya sama-sama ‘Terima Kasih’, namun ‘Okini’ adalah dialek asli Kyoto.
Kalimat unik juga terdapat di himbauan untuk mengantre. Daripada menuliskan ‘Harap Antri’, Kyoto lebih memilih kata-kata ‘Sabar. Ada giliran untuk Anda’. ^^
(rei)