Keseimbangan asupan gizi kedalam tubuh merupakan sesuatu yang sangat penting. Pola makan remaja umumnya sulit dipantau orangtua dibandingkan anak-anak. Kebanyakan masa remaja banyak makan sembarangan, dan sangat jarang sekali makan sayuran dan buah.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menerangkan sekitar 1 dari 4 remaja di AS mengonsumsi buahh kurang dari sekali sehati, dan sekitar 1 dari 3 remaja mengonsumsi sayuran kurang dari sekali sehari. Konsumsi buah dan sayuran kalangan remaja rendah hingga 1,2 kali per hari.
Rekomendasi asupan buah dan sayuran untuk remaja seperti dikutip CDC dari MedicalNewsToday, Kamis (1/12) adalah:
-Bagi remaja perempuan yang melakukan latihan fisik kurang dari 30 menit per hari seharusnya mengonsumsi 1,5 cangkir buah dan 2,5 cangkir sayuran.
-Bagi remaja laki-laki yang melakukan latihan fisik kurang dari 30 menit per hari seharusnya mengonsumsi 2 cangkir buah dan 3 cangkir sayuran.
Baca juga: Remaja Rusia Bunuh Diri dalam Siaran Langsung Usai Tonton 'Joker'
-Bagi remaja yang melakukan latihan fisik lebih dari 30 menit sehari, direkomendasikan dengan jumlah yang lebih tinggi.Keterangan: 1 cangkir sama dengan sekitar satu apel, delapan stroberi, 12 wortel, atau satu tomat besar.
Mengonsumsi buah dan sayuran memiliki jangkauan yang lebih besar dan lebih tahan lama daripada konseling diet dan pendidikan pada individu target. Selain itu konsumsi buah dan sayuran mampu menunjukan kualitas kesehatan di masa mendatang.
CDC mendesak sekolah-sekolah dan masyarakat untuk mengadopsi kebijakan dan pendekatan lingkungan yang mengkondisikann buah dan sayuran lebih tersedia bagi remaja dan anak sekolah. Contohnya termasuk taman atau kebun buah dan sayuran di sekolah, bar salad di sekolah, dan pasar buah dan sayuran.
Menurut CDC, menerapkan pendekatan tersebut melalui sekolah dapat meningkatkan akses remaja terhadap buah-buahan dan sayuran. Dengan mengacu pada bukti bahwa faktor-faktor seperti mempengaruhi perkembangan preferensi makanan remaja, yang bersamaan dengan menyediakan akses yang lebih besar, merupakan pengaruh penting dari konsumsi makanan.
Kandungan serat yang tinggi dapat membantu mengontrol kadar glukosa darah, dapat mengurangi kolesterol, dan mungkin mengurangi risiko kanker usus dan kanker lainnya. Kandungan antioksidan dan fitokimia dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Mengandung vitamin dan mineral penting yang baik untuk kesehatan dan pencegahan penyakit.