DREAMERSRADIO.COM - Beberapa hari terakhir media sosial dan aplikasi chatting diramaikan oleh petisi yang menolak Festival Yulin di Provinsi Guangxi, China. Petisi yang telah ditandatangani oleh 3.8 juta orang tersebut tidak memberikan dampak terhadap festival tersebut.
Festival yang telah berlangsung selama 25 tahun tersebut tetap berlangsung walau dianggap tidak manusiawi dan dikecam oleh orang di dalam maupun luar negara China, khususnya para aktivis dan pecinta binatang. Sekitar 10.000 anjing disembelih dalam festival ini.
Walaupun warga dan penjual daging anjing di Yulin mengatakan binatang-binatang tersebut disembelih dengan cara yang manusiawi, namun aktivis mengatakan hewan tersebut ‘dibunuh’ dengan cara yang kejam.
Sudah jadi rahasia umum yang mengatakan jika anjing yang akan dikonsumsi dimatikan dengan cara sadis seperti dipukul dalam karung hingga mati atau direndam hidup-hidup. Foto-foto yang beredar pun memperlihatkan kondisi hewan tersebut dalam kondisi mengenaskan.
Sebenarnya tradisi memakan daging anjing sudah dilakukan sejak 500 tahun lalu di China, Korea Selatan dan negara lain karena dipercaya bisa menangkal panasnya musim panas. Namun festival ini baru diadakan beberapa tahun terakhir, menurut BBC,
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah pecinta lingkungan terpaksa membeli anjing-anjing itu untuk menyelamatkannya. Salah satunya adalah Yang Xiaoyun, pensiunan guru, dilaporkan membayar 7.000 yuan atau sekitar Rp14,6 juta pada Sabtu (20/06).
(rei)