Dreamland
>
Berita
>
Article

Malaysia Airlines Tolak Gabung AirAsia

12 Juni 2015 10:05 | 1320 hits

DREAMERSRADIO.COM - CEO maskapai Malaysia Airlines (MAS) Christoph Muller mengatakan, akan menentang setiap upaya penggabungan MAS dan AirAsia, tulis The Star, Kamis (11/6).

"Saya menentang keras upaya seperti ini," kata Muller di tengah konferensi Global Airport Development (GAD) Asia di Kuala Lumpur.

Pada 2012 MAS dan AirAsia diarahkan agar tukar guling saham (share swap) untuk memudahkan kerja sama dan mengurangi tekanan persaingan , tapi nota kesepakatan ini dibatalkan karena serikat pekerja MAS menentang keras upaya penggabungan dua maskapai ini.

Apa lagi tahun lalu pesawat MAS dan AirAsia sama-sama mengalami kecelakaan fatal. Penerbangan MAS MH370 hilang secara misterius bersama pada 8 Maret 2014 saat terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing. Empat bulan kemudian,Pada 17 Juli 2014, pesawat MAS MH17 ditembak pemberontak di Ukraina yang menyebabkan 298 penumpangnya tewas.

Baca juga: 5 Tahun Berlalu, Lima Teori Konspirasi Ini Masih Menghantui Hilangnya Pesawat MH370

Sementara penerbangan Air Asia QZ8501 jatuh di Laut Jawa saat terbang dari Surabaya ke Singapura pada 28 Desember 2014, 162 penumpangnya tewas.

Muller memprediksi mungkin akan ada penggabungan maskapai penerbangan regional lima tahun mendatang, setidaknya minimal ada dua operator penerbangan di setiap kawasan.

Menurut Muller. Monopoli, terutama pada rute domestik, tidak menguntungkan konsumen atau negara.

"Karena persaingan bukanlah ancaman, tapi pasar yang diuntungkan. Jika tanpa kompetisi, operator menjadi mudah puas dan santai. Operator tidak bisa menawarkan tarif yang menguntungkan penumpang. Fenomena ini terjadi di rute domestik Malaysia dan Australia. Dalam jangka panjang praktik monopoli seperti ini bakal ditinggalkan pasar," kata dia.

Source:
Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio