DREAMERSRADIO.COM - Dalam upaya untuk menemukan obat untuk kutu kasus, seorang peneliti asal Kanada, Regine Gries telah menghabiskan waktu hampir satu dekade hanya untuk mempelajari makhluk parasit tersebut. Bahkan, dia pun rela membiarkan tangannya digigit oleh ribuan kutu kasur, ia mendonorkan darahnya untuk kutu yang kelaparan.
Regine dan dan suaminya, Gerhard adalah seorang ahli biologi dari Universitas Simon Fraser, yang ada dikawasan Vancouver, di British Columbia. Keduanya telah menyempurnakan zat kimia yang dapat membantu mengusir kutu dari tempat tidur. Pada laboratorium mereka, ditemukan beberapa toples plexiglass yang berisi sekitar 5000 kutu kasur.
Masing – masing toples berisi 200 kutu kasur, toples tersebut ditutup dengan kain perca halus yang dikat dengan karet gelang. Selama Sembilan tahun terakhir, satu kali dalam sebulan Regine menggulung baju dan menempelkan kain perca di lengannya lalu membiarkan tangannya digigit oleh para kutu yang haus akan darah. Ia bisa memberi makan untuk lima toples dalam waktu satu hari.
image source: odditycentral.com
Kutu kasur tak bisa bertahan dengan cahaya, namun karena lapar merekapun dan tak makan sebulan, maka para kutu tersebut berlomba – lomba menggigit tangan Regine, hanya dibutuhkan waktu 10 menit untuk memberi makan 1000 kutu. Regine mengungkapkan bahwa gigitan kutu seperti digigit nyamuk.
Baca juga: Tidur Siang Terlalu Lama Bisa Picu Penyakit Jantung
Bagi Regine, ini bukanlah proyek penelitian pertamanya. Sebelumnya ia pernah mengorbankan darahnya untuk penelitian ilmiah lainnya, yaitu meneliti nyamuk. Saat meneliti kutu kasur di tahun 2006, ia sudah punya pengalaman mendonorkan darah sebagai ‘buffet’ untuk objek eksperimennya. ia merasa tubuh dan darahnya ideal untuk para kutu.Pasalnya, sang suami pernah mencoba mendonorkan darahnya namun seketika lengannya membengkak, Lalu, seorang mahasiswa pernah mencoba memberi makan si kutu dengan darah ayam, akan tetapi percobaan itu gagal.
image source: odditycentral.com
Sejak tahun 2006, tercatat Regine sudah 200.000 kali mendonorkan darahnya atas nama sains. Melalui program penelitian tersebutlah Regine dan Gerhard menemukan bahwa kutu kasur berkomunikasi dengan bau alami tubuh. Mereka mengidentifikasi lima bau berbeda yang bisa digunakan untuk menarik perhatian si makhluk, dan menemukan bahwa zat histamin mampu mengusir mereka.
Informasi dari penelitian yang dilakukan membuat mereka mampu menyempurnakan ramuan yang sangat efektif mengusir kutu kasur di rumah dan perkantoran. Saat ini, perusahaan Kanada Contech Enterprises telah menggunakan hasil penelitian Regine dan Gerhard untuk menciptakan produk yang diperkirakan segera dirilis di pasaran pada akhir tahun ini.
(dits)