DREAMERSRADIO.COM - Harumnya bunga mawar, pansy, dan peony yang hanya bisa dinikmati dengan indera penciuman, kini terasa lebih manis seperti pada pembukaan taman ini. Baru dibuka pekan ini, taman bak negeri ajaib Willy Wonka yang terletak di Central London, Inggris ini merupakan taman pertama yang semua isinya bisa dimakan oleh pengunjung!
Taman yang pada dasarnya adalah taman negara ini memerlukan proses sekitar 450 jam pemanggangan, pembangunan, dan pemasangan. Terdapat sekitar 15 jenis kue di sini, seperti dilansir dari laman Independent.
Untuk satu hari saja, pengunjung dapat menggali perbatasan biskuit bourbon dan menggigit satu dari 250 kue bunga yang tumbuh di bidang tahan di Russel Square yang dikelilingi oleh dinding yang terbuat dari 1300 potong roti buah dengan selai Nutella.
Dan untuk memastikan pengunjung yang datang tidak pulang dengan perut kosong, sebanyak 30 kantung marshmallow, delapan kilo permen dan coklat, serta lebih dari 1000 biskuit seperti dalam negeri ajaib Willy Wonka bisa dimakan, bahkan binatang merayap pun bisa dimakan di sini.
Taman ini dibuat oleh desainer kue yang sering memenangkan penghargaan Rosalin Miller. Sebelumnya, Rosalin pernah membuat kreasi untuk beberapa hotel terkemuka dan klien besar lainnya.
Taman ini diciptakan untuk meluncurkan versi buku bersampul tipis novel The Cake Shop in the Garden karya penulis Carole Matthew. Taman ini benar-benar menghidupkan judul novel Carole Matthew.
Sebanyak empat kilogram lapisan gula cokelat sebagai remah tanah, kue Battenberg sebagai batu loncatan, kue Swiss-roll sebagai sarang burung, serta rumput yang dihiasi bunga gula aster. Tidak lupa, ada 300 daun ivy yang dapat dimakan.
Carole mengatakan, “Taman adalah tempat di mana cinta, kehidupan, dan keluarga bertabrakan pada karakter utama (novel) saya, Faye Merryweather.”
“Jadi, adalah hal yang menarik untuk membawa kehidupan menggunakan kue karena digambarkan sangat menonjol sepanjang alur cerita. Itu hanya salah satunya. Pengunjung juga bisa mengambil potongan kue dari cerita tersebut.”