DREAMERSRADIO.COM - Naik taksi hanya dengan jarak tempuh 11 kilometer tentu tidak terbilang jauh, namun seorang wanita di New York ditagih tarif taksi sebesar 200 juta! Bagaimana bisa?
Belakangan ini sedang marak aplikasi pemesanan taksi bernama Uber yang menjemput dan mengantarkan penumpang sesuai tarif yang sudah diinfokan sebelumnya. Di mana pembayaran akan dimasukkan ke dalam tagihan kartu kredit.
Wanita bernama Jaime Hessel yang awalnya tak curiga menaiki taksi layanan Uber tersebut meminta turun di tengah jalan. Hal ini disebabkan akrena ia takut dengan cara menyetir sang supir yang ugal-ugalan. Sering belok dan ngebut mendadak, hingga masuk jalur bus.
Dikutip dari Detik, Awalnya, Hessel kena ongkos USD 56,4 untuk perjalanan sekitar 11 kilometer. Tapi ia tak terima karena menganggap tarif itu berlebihan, terlebih taksi itu menyetir seenaknya. Maka, ia melayangkan protes ke pihak Uber. Pihak Uber pun berjanji memberinya uang refund USD 15.
Baca juga: Uji Coba Terbang Pertama Taksi Drone Milik Korea Selatan
Tapi hari berikutnya Hessel menerima email tagihan Uber sebesar USD 16 ribu atau sekitar Rp 200 juta. Dengan bonus refund USD 4.000, maka ia dianggap masih berhutang sekitar USD 12 ribu pada Uber."Aku sungguh takut ketika menerima email itu. Penglihatanku sebenarnya buruk dan kukira aku tak membacanya dengan benar," katanya.
Tapi akhirnya pihak Uber megklarifikasi bahwa terjadi kesalahan pada sistemnya dan meminta maaf. Uber juga telah mengembalikan semua uang yang telah dikeluarkan Hessel. Duh, ada-ada saja..
(rei)