DREAMERSRADIO.COM - Jika penjara pada umumnya terdiri dari sel-sel dengan dinding beton, pagar yang menjulang tinggi dan keamanan yang super ketat. Berbeda dengan penjara yang berada di Norwegia ini. Tahanan disini tidak terlihat seperti tahanan dan hidup berdampingan seperti orang pada umumnya.
Pulau Bastoy adalah tempat tinggal dari 115 orang tahanan, termasuk orang-orang yang dijatuhi hukuman karena pemerkosaan, pembunuhan, ataupun jual-beli narkoba. Tahanan tinggal di pondok kayu kecil dengan beternak atau bercocok tanam sebagai kegiatan utamanya.
Para tahanan bisa dengan leluasa bekerja di temani penjaga dan melakukan atifitas lain seperti berjemur dipantai, memancing, sauna, menunggang kuda, serta menggunakan lapangan tenis. Seperti sedang berlibur di pulau privat. Pada sore hari, semua penjaga akan pulang dengan penyisakan 5 orang untuk bertugas.
Baca juga: Membela Muslim Rohingya, Mantan Pejabat Myanmar Dijebloskan ke Penjara
Dengan konsep penjara yang seperti itu, penjara ini disebut sebagai penjara paling bebas sedunia. Penjara Bastoy mendorong perubahan sudut pandang dan bagaimakah para tahanan memegang suatu kewajiban atau tanggung jawab.Tidak akan ada alarm yang membangunkan mereka di pagi hari, tapi tahanan harus berangkat ke tempatnya bertugas atau kelas. Dimulai dari jam setengah 8 malam.mereka bahkan bisa memasak didalam pondok yang maksimal bisa diisi oleh 6 orang tahanan.
Semua narapidana yang ada di Norwegia dapan mengajukan untuk dipindahkan ke penjara Bastoy jika sisa masa tahanannya maksimal 5 tahun. Penjara ini juga digunakan sebagai tempat penyesuaian diri terhadap dunia di luar sel penjara sebelum akhir nya benar-benar dibebaskan.