Dreamers.co.id - Perkembangan teknologi yang semakin maju juga meninggalkan dampak negatif, salah satunya adalah polusi. Hadirnya polusi tidaksaja mengganggu kesehatan bagi orang dewasa, tapi ternyata juga berdampak pada kelahiran bayi prematur, khususnya untuk daerah perkotaan.
Jika Anda tinggal di daerah perkotaan yang banyak polusi maka sebaiknya berhati-hati. Pasalnya resiko melahirkan bayi premature cenderung lebih tinggi, hal itu karena polusi yang cukup parah seperti diungkap oleh sebuah penelitian.
Asap kendaraan merupakan penyumbang terbesar, karena mengandung banyak bahan kimia yang disebut polyclic aromatic hydrocarbons (PAH) yang dihasilkan dari bensin dan beresiko menjadi ancaman hingga 30 persen.
Dilansir dari Dailymail, faktor yang lainnya adalah ammonium nitrat yang berasal dari industri pertanian, sehingga meningkatkan kelahiran bayi hingga 21 persen. Sedangkan benzene, petrokimmia, dan asap diesel menyebabkan resiko hingga 10 persen.
“Polusi udara memiliki pengaruh terhadap rendahnya berat badan bayi ketika lahir atau kelahiran prematur pada bayi,” tutur penulis studi, Dr Beate Ritz.
Baca juga: akmu
“Hasil kami menunjukkan bahwa PAH tersebut terkait dengan polusi lalu lintas, di mana menjadi perhatian khusus kami. Pasalnya, polutan dan sumber PAH lalu lintas menjadi kontribusi terbesar terhadap kelahiran bayi prematur,” jelasnya.Tak hanya itu, peningkatan resiko akibat partikel ammonium nitrat menunjukan polutan sekunder yang berdampak negatif pada kesehatan bayi sebelum lahir. Peneliti dari University of California meneliti terhadap 100.000 kelahiran yang berada dalam radius lima kilometer dari stasiun pemantauan kualitas udara di Los Angeles, di mana negara bagian ini merupakan daerah terkenal yang tinggi polusi udaranya.
Hasilnya, seperti terpublikasi dalam jurnal Environmental Health diungkapkan bahwa peningkatan konsentrasi PAH, bensin atau diesel dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur.
“Beberapa polutan di daerah yang lebih spesifik berkaitan dengan industri dan urbanisasi. Namun, paparan secara keseluruhan untuk polutan penting seperti PAH mengakibatkan peningkatan hingga 30 persen bagi risiko kelahiran bayi premature,” terangnya. (way)