DREAMERSRADIO.COM - Pembantaian yang terjadi di Universitas Kenya pada menemukan bukti mengejutkan. Seorang mahasiswi bernama Cynthia Cheroitich ditemukan di dalam lemari setelah bersembunyi dari penembak brutal .
Tragedi tersebut merenggut hampir 150 nyawa dan membuat suasana kelas dan koridor sepanjang universitas mencekam karena mayat bergelimpangan. Cynthia bertahan selama 50 jam dengan meneggak body lotion untuk bertahan dari lapar dan haus. Ia juga menutupi dirinya dengan kain selama bersembunyi.
Dilansir Daily Mail, Cynthia dilaporkan dalam keadaan shock dan ketakutan saat ditemukan polisi. Gadis berusia 19 tahun ini menolak untuk keluar dari lemari sampai seorang dosen yang dikenalnya meminta dia untuk keluar dan menjelaskan maksud evakuasi.
“Ia bersikeras menanyakan bahwa para polisi bukanlah Al-Shabaab (pelaku penembakan) sebelum dia akhirnya keluar.” Ungkap seorang polisi. “Dia diberikan susu dan dilarikan ke RS Garissa untuk diperiksa lebih lanjut sebelum diberikan konseling.”
Penembakan yang dilakukan oleh militan Somalia ini terjadi pada hari Kamis (2/4) dan menewaskan sedikitnya 148 mahasiswa Universitas Kenya. Kejadian ini adalah peristiwa yang disebabkan oleh teroris terburuk setelah serangan bom di Kedutaan Amerika Serikat pada tahun 1998. (rei)