DREAMERSRADIO.COM - Jika umumnya seni lukis dilakukan di atas kanvas dengan cat warna warni, maka beda halnya dengan seniman asal Korea, Jihyun Park yang melukis dengan menggunakan dupa. Teknik lukis yang ia gunakan tradisional pointilisme, teknik ini dikenal sebagai teknik yang menambahkan titik berbeda warna dalam pola untuk membentuk sebuah gambar.
Dilansir dari laman odditycentral, Park membalikan seni pointilisme, dia menusuk titik di kertas bukan menambahkannya. Park menggunakan dupa untuk membuat sebuah karya dengan cara membakar dupa dan membuat ribuan lubang kecil ke dalam kertas sampai berbentuk pola seperti taman, awan, gunung, dan pohon.
“Setelah membaca buku Perjalanan Gulliver, Utopia, dan Erewhon, serta melihat film animasi Jepang 'Castle in the Sky', saya terinspirasi untuk mengembangkan hubungan antara konsep utopia dan bahan-bahan yang saya gunakan dalam setiap karya yang saya buat," ungkap Park.
"Karya terbaru saya, Incense Series, berfokus pada hubungan ini ketika mencari keseimbangan harmonis yang dibawa utopia," lanjutnya. " Ironisnya, kata 'utopia' dalam bahasa Korea adalah 'Yi Sang Hwang' dan 'Hwang' berarti 'dupa'."
Park menjelaskan bahwa subyek dari beberapa karyanya bervariasi mulai dari benda alam hingga kenangan masa lalu. Hal tersebut mencerminkan perubahan fisik dan emosional yang konstan di lingkungan manusia. "Saya harap setiap momen yang saya tangkap berada dalam kondisi yang ideal, utopia sejati," jelas Park. "Saat menggambar momen dengan dupa, tangan saya seperti memiliki harmoni."
Salah satu karya terbaik Park bertajuk ‘Twenty-third’ yang menggambarkan imajinasi tempat atau jalan dari sebuah mimpi. Seniman yang menjelajahi budaya tradisional dan kontemporer ini menganggap utopia sebagai perpanjangan dari alam bawah sadar, di mana tindakan menciptakan dengan menghancurkan dapat menghasilkan suatu karya yang luar biasa.
Wah.. bagaimana menurut kalian teknik lukis yang digunakan Park?
(Dits)