DREAMERSRADIO.COM - Monas atau Monumen Nasional merupakan salah satu bangunan terunik di Indonesia dan bahkan sering digunakan sebagai lambang kota Jakarta. Akan tetapi walau telah berpuluh-puluh tahun dibangun, namun belum tentu semua masyarakat Indonesia mengetahui fakta unik dibaliknya.
Portal properti global Lamudi pun mencoba merangkum beberapa fakta unik tentang Monas. Bagi masyarakat yang penasaran, Lamudi telah menghitung angka nilai Monas dan mendapatkan nilai sebesar Rp. 32,4 triliun, untuk nilainya saat ini.
Lahan seluas 80 hektar tempat Monas berada, yang disebut Lapangan Merdeka, merupakan bagian yang paling mahal dari monumen ini, yaitu seharga Rp32 trilliun.
Pada tahun 1975, biaya konstruksi Monas saat itu menghabiskan sekitar Rp7 miliar, namun jika dikalkulasikan setelah inflasi, maka saat ini biaya tersebut setara dengan Rp365,5 miliar.
Untuk mendapatkan bayangan akan besarnya biaya Rp32,4 triliun, Lamudi juga menghitung apa saja yang bisa kita dapatkan dari uang ini:
- 13,5 jalan tol Cipularang bisa dibangun
- 1,5 tahun investasi dari tujuh developer properti Indonesia ternama
- 1,4 proyek di Jakarta bisa dibangun
- 125 Gelora Bung Karno bisa didirikan
Baca juga: Jadwal Formula E Rilis, Izin Monas Jadi Lokasi Balap Kini Justru Jadi Dipertanyakan?
Cara menarik lainnya untuk melihat nilai Monas adalah dengan mengestimasi biaya yang diperlukan jika kita membangunnya di daerah lain di Indonesia:"Angka ini menunjukan, bahwa tidak saja Monas memiliki nilai sejarah yang tidak ternilai harganya, namun dalam hitungan moneter, Monas juga memiliki nilai yang sangat besar," ujar Karan Khetan, Managing Director Lamudi di Indonesia.
Pengunjung paling banyak yang pernah tercatat di Monas adalah sebanyak lebih dari 280.000 orang pada 15 Maret tahun lalu jumlah itu setara dengan seluruh populasi pulau Barbados.
Monas dibangun hanya dalam kurun satu setengah dekade setelah kemerdekaan Indonesia. Komite pembangunan Monas mengadakan kompetisi untuk mendesain monumen ini, namun pemerintahan saat itu tidak bisa membiayai hasil desain yang menjadi pemenang.
Tapi berkat tekad yang keras dari pemerintah dan sumbangan dari masyarakat Indonesia, Monas berhasil dibuka untuk umum pada tahun 1975, 14 tahun setelah pembangunannya dimulai.
Mereka menggunakan hasil desain dari pemenang kompetisi, Frederich Silaban, dengan perbaikan dari RM Soedarsono. [ikh]