DREAMERSRADIO.COM - Seorang Muslim AS, Kamis (5/3), ditembak sejumlah orang tak dikenal di Dallas, Texas, saat sedang berfoto bersama keluarga dengan latar belakang salju. Ahmed al-Jumaili, Muslim asal Irak usia 36 itu, dilarikan ke RS Presbyterian di Dallas dan tewas dalam perawatan intensif.
Monica Cordova, juru bicara kepolisian Dallas, mengatakan Al-Jumaili datang dari Irak sekitar satu bulan lalu. Ia dan keluarganya berstatus pengungsi, dan sedang mengurus kewarga-negaraan AS.
Baca juga: Dukung Israel Sampai Deportasi, Apa yang Mungkin Terjadi Jika Trump Terpilih Lagi Jadi Presiden AS?
"Investigasi masih berlangsung untuk mencari motif pembunuhan; apakah kejahatan rasial atau kriminal biasa," ujar Cordova. Dewan Hubungan Islam-AS (CAIR) wilayah Texas Utara, Jumat (6/3), mendesak AS menyelidiki insiden ini sebagai kejahatan rasial. "Kami mendesak pemerintah AS mengatasi keluhan masyarakat mengenai motif pembunuhan ini," ujar Alia Salem, direktur eksekutif CAIR Texas Utara.Saksi mata mengatakan Muslim asal Irak itu tewas ketika bersama istrinya, Zahara -- yang mengenakan jilbab -- berfoto bersama. Pasangan itu menikah 16 bulan lalu. Penembakan dilakukan beberapa pemuda, dan dilakukan secara serampangan. Beberapa mobil di sekitar tempat kejadian juga rusak akibat tembakan.
Bulan lalu, AS juga dikejutkan pembunuhan tiga mahasiswa Muslim di North Carolina. Korbannya adalah suami-istri; Deah Shaddy Barakat dan Yusor Mohammad Abu Salha, berusia 23 dan 21 tahun, serta Razan Mohammad Abu-Sahla -- adik Yusor Mohammad.
Pelakunya adalah Craig Hicks, pria ateis usia 46 tahun. Pembunuhan tragis ini luput dari perhatian media mainstream, karena korbannya adalah Muslim.