DREAMERSRADIO.COM - Indonesia telah mengakhiri operasi pencarian utama atas jatuhnya pesawat Airasia QZ8501. Puing terbesar pesawat yang dipercaya jatuh dilaut jawa saat sedang membawa 162 penumpang termasuk 7 kru pesawat lalu tersebut sudah dibawa ke daratan oleh Tim Basarnas.
Dikutip dari Daily Mail, menurut keterangan Kepala Basarna, Bambang Soelistyo, tim penyelamat mengangkat puing tersebut pada hari jumat (27/2/2015), dan tiba di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Senin (2/3/2015).
Sejauh ini baru 103 jenazah yang sudah di efakuasi, dimana 59 tubuh ainnya masih belum ditemukan. Pemerintah berharap dapat memberikan laporan akhir kecelakaan tersebut pada bulan agustus mendatang.
Baca juga: Pengakuan 'Muak' CEO AirAsia Pada K-Pop yang Miliki Istri Orang Korea Selatan
Dari Black Box yang telah diperiksa petugas, diketahui bahwa yang menerbangkat pesawat tersebut adalah co-pilot Remi Plesel, bukan Kapten Iriyanto. Beberapa saat sebelum kecelakaan, pilot melalui radio kontrol lalulilntas udara melaporkan ada badai atau awan di depan dan menanyakan apakah mungkin untuk melewati dari atas. Tapi diberitahu bahwa lalulintas udara terlalu sibuk.Kepala Basarnas mengadakan pertemuan tertutup bersama keluarga korban kecelakaan pesawat Airasia QZ8501 di Markas Besar Kepolisisan Jawa Bara hari ini, Selasa (3/3/2015). Sebelumnya beliau menyatakan akan mendiskusikan mengenai rencana untuk menghentikan segala usaha pencarian yang telah mereka lakukan sejak akhir desember, 2014.
Bambang menegaskan bahwa ia juga akan memastikan kerabat korban dapat mengunjungi lokasi dimana pesawat naas tersebut jatuh, sehingga mereka dapat memanjatkan doa untuk para korban.