DREAMERSRADIO.COM - Hyeon Soo-lim, pastor Gereja Kanada, menghilang dari Korea Utara dan pemerintah Kanada melakukan operasi diplomatik untuk menemukannya. Lisa Pak, juru bicara Gereja Presbyterian Cahaya Korea di Toronto, mengatakan Pastor Soo-lim telah ratusan kali melakukan kunjungan ke Korea Utara.
Ia membantu panti jompo, panti yatim-piatu, dan sekolah keperawatan. "Kami tidak mendapat kabar dari Soo-lim sejak 31 Januari lalu," ujar Lisa Pak. "Semula kami tidak khawatir karena dia berpengalaman, tapi dia benar-benar tidak memberi kabar apa pun dalam beberapa pekan terakhir."
Lisa Pak memperkirakan Pastor Soo-lim ditahan pihak berwenang di karantina orang-orang yang dicurigai mengidap virus Ebola. Namun, sampai Korut mengakhiri program karantina Ebola terhadap orang asing, Senin (2/3), kabar Soo-lim tidak pernah muncul.
Korut dan Tiongkok menjepit ruang gerak misionaris Kristen di kedua negara itu, sebagai upaya meminimalisir pengaruh Barat. Pyongyang menahan beberapa misionaris asal AS. "Soo-lim orang Korea dan berbicara dalam Bahasa Korea. Dia bukan turis tersesat," kata Lisa Pak. "Kami ingin memastikan dia baik-baik saja di Korut, dan tidak ingin panik."
Menurut Lisa Pak, Soo-lim hanya ingin membantu dan tidak mengerti politik. Gereja Presbyterian Cahaya Korea beranggotakan 3.000 orang. Soo-lim telah menjadi pastor kepala selama 28 tahun dan terlibat dengan aksi kemanusiaan di Korut sejam 1997.
Soo-lim pindah ke Kanada dari Korsel tahun 1986. Ia memiliki seorang istri dan satu anak. Ia terakhir meninggalkan Kanada pada 27 Januari dengan tujuan Korsel. Dari Seoul, Soo-lim mengunjungi Tiongkok dan masuk ke Korea Utara. "Soo-lim terakhir kali mengirim kabar pada 31 Januari. Saat itu dia berada di Korut," ujar Lisa Pak.
Baca juga: Paus Fransiskus Kecam Aksi Pembunuhan Tragis yang Dilakukan ISIS Terhadap Pastor Perancis