DREAMERSRADIO.COM - Konsep cafe atau restoran yang unik memang dirancang si pemilik untuk menarik perhatin sehingga banyak orang yang mengunjunginya. Namun, sebuah cafe di daerah Bandung justru mendapat respon yang kurang menyenangkan dari beberapa pihak karena konsepnya yang dianggap mendukung gerakan Nazi.
Dilansir amusingplanet, cafe bernama Soldatenkaffee yang baru pertama dibuka pada tahun 2011 dipaksa tutup bahkan pemiliknya, Henry Mulyana menerima ancaman pembunuhan serta dipanggil pemerintah setempat untuk menjelaskan apa motif dibalik konsep cafe-nya tersebut.
“Tema cafe ini adalah Perang Dunia II,” Henry menjelaskan. Dia pun mengungkapkan bahwa dirinya tidak mendukung gerakah Nazi dan hanya memilih tema tersebut karena berfikir akan menarik pelanggan.
Ia juga mengatakan bahwa tidak ada bukti Nazi yang mengusung Holocaust (pembantaian/pembakaran) dalam cafe miliknya. “Kontroversi akan selalu ada, tergantung pada sisi apa yang dilihat,” kata Henry. “Cara saya melihatnya, Nazi tidak melakukan pembantaian.”
Meski merasa tidak ada yang salah pada konsep cafe-nya, Soldatenkaffee tetap ditutup selama tiga tahun dan baru dibuka lagi pada Juni 2014 lalu dengan perombakan suasanan yang terasa sangat Nazi. Namun lambang dan seragam Nazi yang masih dipakai tetap mengundang protes.
Sebaliknya, sekarang cafe juga dilengkapi dengan gambar tokoh Stalin dan Churchill, serta manekin yang mengenakan seragam militer dari berbagai negara seperti Inggis, Perancis, Amerika, Jepang, dan Belanda.
“Kami memiliki banyak pelanggan dari Eropa, dan mereka tidak keberatan dengan tema Perang Dunia II, karena di sini melihat dari perspektif sejarahnya,” kata Henry dalam sebuah konferensi pers saat pembukaan kembali cafe-nya.
(zia)