DREAMERSRADIO.COM - Seorang ibu hamil mengatakan bahwa dirinya dipaksa menyerahkan dua toples Nuttela karena staf bandara mengklaim bahwa cokelat dapat berisiko menyebarkan teror. Kara Harrison (35 tahun) menjadi sangat kesal akibat perintah staf keamanan bandara tersebut.
Staf keamanan yang berjaga di pintu keamanan memintanya untuk menyerahkan dua toples Nuttela dengan alasan bahwa cokelat juga berisiko teror, sama halnya seperti benda cair yang tidak dapat dibawa masuk ke dalam pesawat.
Kara, perempuan yang berprofesi sebagai seorang guru ekonomi itu mengatakan, “mereka bilang coklat berbahaya dan untuk itu harus disita. Aku lantas putus asa,” ujarnya. Ia dan suaminya, Lain, terbang dari tempatnya tinggal menuju Skotlandia setelah transit di London, dimana mereka menghabiskan waktu selama sepekan untuk berbelanja dan menghadiri sebuah konser.
Kara menceritakan bahwa awalnya ia membeli setoples selai Nuttela untuk anaknya yang baru berusia 3 tahun bernama Ewan dan untuk rekan kerjanyanya Elaine. Ia sangat senang dapat membeli pesanan selai tersebut di sebuah toko yang memperbolehkan menantumkan nama di lebel depan 'Nuttela'. Kara bahkan sempat mengambil foto di depan toko yang menjual Nuttela tersebut.
Baca juga: YMC Entertainment Angkat Bicara Soal Tudingan Paksa Fans Menyiapkan Makan Untuk Staf
Namun sayangnya ketika menuju rumah, tepatnya di Bandara London ia harus mengalami kejadian yang tidak mengenakkan tersebut.Kara mengatakan, “kami mengemas segala barang-barang yang akan dibawa ke dalam pesawat ke dalam tas tangan, sehingga dapat dengan mudah dibawa. Akan tetapi, ketika kami melihat tas bawaan kami melewati scanner bandara, kami menyadari ada sesuatu yang bermasalah,” ujarnya.
Duh.. hati-hati yaa Dreamers kalau mau membawa barang-barang masuk ke pesawat..
(Adl)