DREAMERSRADIO.COM - Togbe Ngoryifia Kosi Bansah alias Raja Bansah di Hohoe ini benar-benar seorang Raja yang tidak percaya dengan pemerintahan yang menggunakan metode kuno. Dia lebih memilih tinggal di Jermah dan memerintak rakyatnya melalui Skype!
Dilansir odditycentral.com, Raja berusia 66 tahun itu pindah ke Jerman beberapa tahun yang lalu sebagai mahasiswa exchange, dan karena menyukai negara tersebut, dia memilih untuk tinggal.
Menariknya, Raja Bansah dinobatkan sebagai penerus mahkota pada tahun 1987 ketika sang kakek meninggal. Dia terpilih dan melangkahi ayah dan kakaknya karena alasan yang sangat sederhana yaitu karena mereka berdua kidal atau lebih sering melakukan suatu pekerjaan dengan tangan kiri. Menurut kepercayaan di Hohoe, sifat dari orang kidal dianggap kotor dan menunjukkan ketidakjujuran.
Baca juga: Bocoran dari PDI-P Soal Siapa Pemasang Bendera 'Raja Jokowi' yang Jadi Viral
Upacara penobatan dilakukan pada tahun 1992, namun Raja Bansah memutuskan untuk menjadi seorang raja tidak perlu kembali ke Afrika. Dia masih tinggal di Ludwigshafen dekat Frankfurt, Jerman dengan istrinya Gabriele, di mana ia menjalankan bisnis perbaikan mobil.Sementara untuk mengatur rakyatnya sebanyak 200.000 orang di Hohoe di tenggara Ghana melalui Skype dan panggilan telepon. Namun dia tetap memastikan untuk mengunjungi kerajaannya setidaknya enam kali dalam setahun.
Meskipun dia menetap di Jerman, dia tidak melalaikan tugasnya sebagai raja. Dia telah berkampanye secara luas atas nama negaranya dan membantu mengamankan bantuan medis. Dia juga mengirimkan peralaan pemurnian air ke rumah (Afrika) secara teratur.
(zia)