DREAMERSRADIO.COM - Istanbul adalah tempat yang benar-benar modern, meski jejak akarnya kembali ke masa 660 SM. Itu adalah masa dari mantan kedudukan Bizantium dan Ottoman yang mewah dan dibagi menjadi sisi Eropa dan Asia oleh selat Bosporus, menawarkan kekayaan sejarah dan pemandangan yang menakjubkan.
Masuk ke istana kekaisaran, museum, dan momumen serta situs lainnya di Istanbul tidaklah gratis, terlebih “harga Istanbul” terkenal lebih tinggi dari kota-kota lainnya di Turki. Namun ada banyak hal yang bisa dilakukan secara gratis jika mengunjungi kota ini menurut News Dail. Simak yuk, Dreamers!
1. Wisata berjalan kaki
Gunakan waktu untuk berjalan-jalan dari Taksim Square ke Istiklal Avenue lalu turun ke jembatan Galata untuk pengalaman wisata yang menyenangkan. Taksim dianggap sebagai bisnis utama kota dan pusat hiburan, tempat di mana wisatawan dapat menemukan berbagai monumen pahlawan nasional Turki seperti Mustafa Kemal Ataturk, dan pendiri Republik Turki modern lainnya.
Istiklal Avenue dulunya adalah rumah bagi para pedagang Kristen dan diplomat Eropa yang masih dihiasi oleh konsulat dan gereja. Tempat ini sangat hidup bahkan saat malam hari oleh seniman jalanan, pedagang asongan, dan musik-musik yang berasal dari toko-toko dan kafe.
Berjalan melewati Tunel, jalur kereta bawah tanah yang dibangun tahun 1875 menuju Galata, salah satu lingkungan dan rumah tertua. Wisatawan juga dapat melihat menara Galata, sebuah menara dari abad pertengahan. Selama berjalan ke jembatan Galata, sudah dipastikan dapat melihat perairan Golden Horn Istanbul dan melewati garis nelayan sembari menikmati pemandangan yang menakjubkan.
2. Pasar rempah dan Grand Bazaar
Saat melintasi jembatan Galata, pada Eminonu Square, terdapat pasar rempah abad ke-17, atau Bazaar Mesir dengan kios-kios yang indah menampilkan rempah-rempah, buah kering, kacang, teh apel, minyak esensial, dan permen “Turkish Delight”. Pemilik toko akan menyapa pengunjung dengan 15 bahasa yang berbeda dan membiarkan mereka mencicipi kelezatannya lalu membelinya, namun wisatawan harus menolak dengan sopan jika hanya melihat-lihat.
Berjalan kaki selama 20 menit mengarah ke Beyazit Square dan wisatawan akan mendapati rumah-rumah abad ke-15 di Grand Bazaar. Terdaftar di antara berbagai situs warisan dunia PBB, tempat ini terdiri dari labirin jalan-jalan dan lorong-lorong tertutup dengan 4500 butik yang menjual kerajinan tradisional, karpet, barang-barang yang terbuat dari kulit, dan perhiasan. Pengunjung biasanya akan ditawari teh gratis, terutama di toko-toko karpet.
3. Masjid dan Gereja
Istanbul tersebar dengan situs agamanya, dan sebagian besarnya adalah masjid dan gereja. Ada banyak pilihan yang dapat dikunjungi, tapi Masjid Sultanahmet yang lebih dikenal sebagai Masjid Biru di distrik Sultanahmet patut dikunjungi. Masjid ini sangat mengesankan dengan enam menara dan riam kubah, dan nama Masjid Biru ini diambil karena lantai biru-putih yang menghiasi bagian dalam masjid.
Baca juga: Heboh Pesan Buruh di Label Fashion 'Zara' Ternyata Tak Mendapat Bayaran Upah
Masjid Suleymaniye, dekat Masjid Sultanahmet, dibangun untuk menghormati Sultan Sulaiman yang Agung, dianggap sebagai salah satu karya dari arsitek terkenal yaitu Ottoman Sinan.Sebuah permata yang tersembunyi yang tidak boleh dilewatkan adalah Masjid Rustem Pasa di abad ke-16 yang terletak di Eminonu Square dekat pasar rempah, sangat indah dengan desain bunga pada lantainya.
Distrik Balat Istanbul adalah tempat bagi beberapa gereja-gereja Kristen, termasuk Gereja St George, katedral utama Yunani Ortodoks Patriarkat Ekumenis, yang terbuka untuk pengunjung. Terletak di Istiklal Avenue, St Anthony of Padua Cruch adalah salah satu gereja tertua di Istanbul.
4. Berjalan sepanjang Bosporus
Selat Malaka yang dihiasi istana Ottoman dan rumah-rumah di tepi sungai yang disebut “yali” menghubungkan Laut Hitam dengan Laut Marmara dan membagi dua Istanbul ke sisi Eropa dan Asia. Puluhan kapal tanker minyak besar, kapal kargo, dan kapal lainnya berlayar melalui Selat Malaka setiap hari.
Jika berjalan ke arah utara menuju Jembatan Bosporus, wisatawan akan mencapai distrik Arnavutkoy (Desa Albania) dan Bebek (dalam bahasa Turki yang berarti Bayi), yang menampilkan tempat berjalan-jalan yang indah dan tak ternilai, seperti rumah-rumah di sisi pantai. Taman Bebek juga menawarkan pemandangan yang mengesankan dari Selat Malaka, wisatawan bisa berpiknik di sini. Jika sedang beruntung, dapat melihat lumba-lumba yang bermain-main di air.
5. Kepulauan Princes
Pengunjung harus membayar untuk naik feri (sekitar $2) agar sampai ke sana, Kepulauan Princes di Laut Marmara adalah sebuah tempat untuk mengenang masa lalu Turki. Awalnya ini adalah tempat pengasingan selama era Bizantium, minoritas penduduk Kristen dan Yahudi akhirnya menetap dan membuat rumah di sana.
Empat pulau utama adalah tempat terbaik yang dapat dikunjungi saat akhir pekan untuk menghindari hiruk pikuk kota. Dengan beberapa pengecualian, kendaraan bermotor tidak diperbolehkan di pulau-pulau ini, sebagai gantinya dapat menggunakan kereta kuda dan sepeda sebagai alat transportasi utama di pulau ini.
Di antara banyaknya pulau di Kepulauan Princes, pulau Buyukada adalah yang terbesar dan paling popular, di mana pengunjung dapat mendaki ke puncak bukit untuk mencapai biara abad ke-12 dari St George. Warga yang datang dapat menyalakan lilin dan membuat permohonan.
Selain itu, ada Pulau Burgazada yang menawarkan pantai panjang bagi mereka yang tertarik untuk berenang di perairan Bosporus yang dingin. Ada juga Pulau Heybeliada yang merupakan rumah dari Biara Tritunggal Mahakudus, sebuah bangunan megah yang ada di puncak bukit yang berfungsi sebagai tempat seminar Ortodoks Yunani sampai ditutup pada tahun 1971.
(zia)