DREAMERSRADIO.COM - Ujian tahunan merupakan jalur untuk dapat masuk universitas bergengsi lalu berakhir di sebuah perusahaan ternama. Pada hari diadakannya ujian tahunan di Korea Selatan Kamis (13/11), sebagian besar bagian dari negara akan ‘tutup’ dalam artian beberapa perusahaan, bursa saham, dan perkantoran akan dibuka nanti untuk memastikan para siswa yang akan mengikuti tes tidak terjebak kemacetan lalu lintas.
Dilansir CNBC, pada pelaksanaan ujian tahunan kali ini, bank sentral bahkan menunda pertemuan kebijakan moneter selama satu jam. Jika ada siswa yang terlambat mengikuti ujian, mereka dapat memanggil polisi yang akan mengantar mereka ke tempat ujian. Selain itu, pada hari ujian tidak ada penerbangan yang dilakukan di Korsel untuk meminimalkan tingkat kebisingan yang mungkin saja mengganggu konsentrasi siswa.
Oh Seoyeon tidak akan pernah melupakan banyaknya stress yang ia rasakan saat mengambil ujian masuk perguruan tinggi Korea Selatan empat tahun yang lalu. “Secara pribadi, setelah melewati ujian dan kemudian masuk dunia kerja, mencari pekerjaan itu lebis sulit jika ditinjau kembali,” kata Oh kepada CNBC.
Baca juga: Film Dokumenter Kontroversi Ibu Negara Korea 'First Lady' Segera Dirilis
Para lulusan universitas ternama juga cenderung menolak bekerja di perusahaan kecil dan menengah. “Tidak ada yang ingin bekerja di perusahaan kecil dan menengah karena upah yang rendah, dan hanya ingin bekerja di perusahaan besar seperti Hyundai dan Samsung,” kata Wai Ho Leung, seorang pengamat ekonomi di Barclays.Pada tahun 2011, mantan presiden Lee Myung-bak mengatakan, “Masuk perguruan tinggi dengan gegabah akan membawa kerugian besar bagi negara,” dan Lee Myung-bak bahkan menyarankan siswa SMA tertentu untuk melewatkan universitas, dan merekomendasikan pelatihan kejuruan sebagai gantinya.
Selain itu, Korea Selatan juga merupakan salah satu dengan peringkat tertinggi kehadiran di universitas di antara negara-negara maju, tetapi siswa berada di bawah tekanan untuk melakukan yang terbaik di usia yang masih dini. Orang tua biasanya mengirim anak-anaknya untuk ke tempat les atau kursus setelah sekolah sampai larut malam.
“Masyarakat Korea menempatkan penekanan yang ekstrim pada pendidikan, dan melakukan ujian dengan baik, yang berarti tekanan dari sekolah dan keluarga,” kata Oh.