DREAMERSRADIO.COM - Kehilangan orang yang disayang memang akan terasa sangat sedih. Hari-hari yang dijalani akan terasa sangat berbeda dan mungkin akan terasa lebih berat. Akan tetapi, sedih yang berlebihan juga tak baik bagi kesehatan lho!
Sedih berlebihan juga tidak akan baik untuk kita, karena rasa sakit yang sesungguhnya itu datang dari dalam kepala kita. Karena itu tidak jarang orang yang patah hati mengalami depresi dan stres. Lalu berlanjut ke penyakit kepala seperti migrain.
'Broken heart syndrome' adalah keadaan jantung sementara yang diakibatkan karena kondisi stres berlebih. Biasanya, sindrom ini lebih banyak dialami oleh wanita daripada laki-laki. Tanda-tanda yang ditunjukkan adalah nyeri dada, sesak napas, lemas, hingga serangan jantung.
Keadaan stres berlebih bisa sangat berpengaruh kepada denyut jantung yang bisa saja malah melemah. Kasus ini memang jarang terjadi, namun "broken heart syndrome" ini bisa saja berbahaya bagi kesehatan.
Tidak hanya itu, seperti yang dilansir dari Health24.com, reaksi tubuh dalam menghadapi patah hati sama dengan tubuh saat menghadapi stres. Jika penderita memiliki perut yang sensitif, bisa mengalami keram, kehilangan nafsu makan atau diare.
Jadi bagaimana cara menghadapi patah hati? Jangan ragu untuk cerita kepada orang-orang yang anda percaya seperti sahabat atau keluarga. Biasanya dengan berbagi cerita, maka perasaan akan terasa lebih tenang. Atau jika masih belum mau bercerita, bisa dengan cara menangis.
Menangis memang tidak akan menyelesaikan masalah, namun terkadang bisa melegakan hati. Cara yang paling tepat adalah berdoa kepada Tuhan untuk tetap diberikan kebahagiaan dan kekuatan untuk menghadapi patah hati ^^
Baca juga: Bukan Es Krim atau Cokelat, Intip Cara Sembuhkan Patah Hati dengan Lebih Sehat