Tak ada yang lebih hangat untuk mengusir dinginnya malam Beograd kecuali food, wine, dan musik jazz. Pada kafe Iguana, ditepi sungai Sava yang membelah Ibukota Serbia tersebut ketiga hal tersebut menjadi menu yang wajib.
Namun, kali ini Iguana berbeda dari biasanya. Jika biasanya menyajikan makanan western, kini mereka menyuguhkan makanan Eastern. Dalam daftar menu, tertulis empat kuliner Nusantara yang disediakan, yakni Colours of Indonesia (berisi soto ayam, tuna dabu-dabu, nasi goreng, dan dadar gulung), Beautiful Java (sup daging kacang merah, gado-gado, nasi kuning, bubur sumsum), Fascinating Sumatrea (soto ayam,tuna dabu- dabu, nasi padang, dadar gulung), dan Exotic Bali (sup daging kacang merah, gado-gado, nasi bali, bubur sumsum).
Bukan tanpa alasan bila menu itu hadir di kafe yang selalu ramai pengunjung ini. Dubes RI untuk Serbia Semuel Samson merupakan orang di balik hal tak biasa tersebut.
“Promosi Indonesia harus total. Orang asing tidak bisa cukup dikenalkan dengan musik dan tari. Sekalian saja kuliner asli Indonesia. Kalau mereka suka atau penasaran, tentu akan mencari referensinya,” tuturnya.
Faktanya, pengunjung yang terus berdatangan ke kafe cozy itu mengaku menikmati masakan Indonesia. Rata-rata, dari makanan pembuka hingga penutup, selalu tak bersisa.Jangan dikira semua masakan itu dibuat koki Iguana. KBRI dan Kemenparekraf sengaja mengajak Executive Chef Hotel Hyatt Bandung I Wayan Durma untuk mengolah semua menu.
Samson menyebut sajian kuliner itu, tak ubahnya diplomasi Indonesia. Sedangkan Goran Jevic, pemilik restoran, memuji ide cerdas KBRI dan Kemenparekraf. Bukan apa-apa, menu baru itu bukan hanya membuat tamu-tamunya merasa nyaman. Dia juga terhipnosis dengan masakan Indonesia.
“Lewat makanan,kita memancing warga Serbia agar mau berkunjung ke Indonesia,” jelasnya.
Share 
