DREAMERSRADIO.COM - Jika wanita pada umumnya melakukan diet agar tubuhnya tetap langsing ternyata tak berlaku di Korea. Pasalnya, melihat video wanita cantik dan bertubuh langsing melahap makanan dengan porsi besar kini menjadi tren di Korea Selatan.
Tren yang disebut sebagai seks fetish terbaru ini memperlihatkan sebuah video yang mempertontonkan wanita seksi berbusana minim atau tak berpakaian yang menyantap makanan dengan gaya sensual. Mereka duduk di depan meja yang dipenuhi makanan, dan web cam yang akan merekam aktivitas makan tersebut.
Dilansir dari Huffingtonpost, porsinya pun sangat tak masuk akal Ada 12 hamburger, 12 telur goreng, tiga piring kimchi, salad, topokki (makanan khas Korea terbuat dari tepung beras), udang goreng tepung juga makanan lainnya dalam satu meja.
Tak hanya itu, wanita itu kemudian memasukan makanan ke dalam mulutnya dengan lahap. Untuk mengakses video tersebut maka dikenakan biaya US$ 50 atau Rp 600 ribuan yang disiarkan pada jaringan video online bernama Afreeca TV.
Tren yang dikenal dengan Meok-Bang ini merupakan gabung kata Meok-guh (makan) dan bang song(menyiarkan). Sedangkan wanita yang menyatap makanan tersebut dikenal The Diva. Seorang wanita muda yang bekerja di agensi konsultan pada siang hari, dan broadcast jockey di malam harinya.
Baca juga: Semakin Banyak Wanita di Korea Selatan Berprofesi Sebagai Pengurus Mayat
Sekali makan, The Diva bisa menghabiskan 35 telur, satu box kaki kepiting. Livestreaming biasanya diawali dengan sapaan hangat dari The Diva. Sambil mengobrol dan merespon chat online dari para pengakses, The Diva pun mulai menyantap satu per satu makanan yang ada di depannya. Saat haus, ia akan mengambil satu botol besar cola dan meneguknya langsung dari botol. Bisa dibayangkan berapa banyak kalori yang dia masukkan dalam semalamTak hanya itu, The Diva mengatakan berat badannya bisa bertambah hingga 9 kg karena makan besarnya itu. Sesi makan ini dimulai pada pukul 20.00 dan selama dua jam, penonton bisa melihatnya mengunyah, menelan dan minum. Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi makanan yang berlangsung selama dua jam setelah makan.
Berkat kegemarannya makan, The Diva bisa mendapatkan penghasilan sebesar USD 3000 atau sekitar Rp 36 juta per bulan. Sementara itu, pakar perilaku sosial mengatakan kalau perilaku ini merupakan sebagai bentuk pelampiasan kepuasan.
“Menonton siaran The Diva rasanya seperti makan malam dengan seseorang --meskipun hanya lewat internet,” tulis Kotaku, situs permainan yang juga melacak tren digital di Asia.
Namun kebiasaan makan ini tentu saja bukan contoh yang baik, terutama bagi remaja dan wanita yang memiliki isu berat badan. Melihat wanita langsing makan sangat banyak dan berbentuk junk food, bisa memunculkan impresi bahwa seseorang bisa makan apapun tanpa menjadi gemuk.