DREAMERSRADIO.COM - Penjarahan yang terjadi di atas pesawat ini bukanlah sebuah tindakan yang dilakukan oleh para teroris. Penjarahan ini dilakukan oleh para penumpang pesawat yang tergabung dalam maskapai Ryanair. Hal tersebut dikarenakan pesawat tidak mendarat pada tujuan semula.
Dilansir dari Mirror, penumpang Ryanair tersebut marah besar ketika pesawat yang mereka tumpangi mengubah tujuan pendaratan dari Prancis ke Spanyol. Kesal dengan aksi maskapai, maka penumpang pun menjarah pesawat bahkan protes ketika pesawat mendekati landasan.
Mereka yang marah, ketika itu menjarah makanan, minuman keras, parfum dan rokok yang terdapar dalam troli milik Ryanair tersebut. Mereka pun menolak turun dari pesawat setelah mendarat di Nantes, Prancis.
Pesawat yang terbang dari Rabat, Maroko, sebelumnya terpaksa mendarat di Madrid, Spanyol karena ada penumpang yang sakit. Namun penundaan tersebut menyebabkan pesawat tidak bisa mendarat di tujuan akhir, karena larangan penerbangan malam di Nantes.
Baca juga: Patut Disimak, Begini Deretan Etika yang Harus Diperhatikan Saat Naik MRT Jakarta
Kondisi penumpang yang pada umumnya warga Prancis tersebut dipenuhi kemarahan yang makin memuncak ketika mereka dikatakan untuk menginap di sebuah hotel.“Kami lelah dan kesal dengan situasi yang tidak terorganisasi dengan baik. Kami haus, lapar, dan tidak mendapatkan informasi jelas tentang nasib kami,” ungkap seorang penumpang.
“Kami memutuskan untuk mengambil makanan dan minuman sendiri. Setelah tujuh jam terjebak di pesawat, orang perlu makan,” tuturnya.
Hingga akhirnya pihak polisi pun tiba di lokasi untuk bernegosiasi. Setelah menempuh negosiasi panas antara penumpang dan pihak maskapai, maka mereka sepakat untuk mengembalikan barang yang dijarah dan diangkut melalui kereta ke Paris.