DREAMERSRADIO.COM - Belakangan ini produk kosmetik yang beredar di sinyalir banyak mengandung bahan-bahan kimia. Seperti produk pembersih yang digunakan sehari-hari jika menggunakan pengawet yang dikenal dengan MI bisa mengakibatkan epidemic alergi kulit yang membahayakan.
Pengawet MI ini biasanya banyak ditemukan dalam produk pelembab, make up, dan tisu bayi. Sementara itu, dermatologist menghubungkanya dengan kenaikan tajam elergi yang dikenal dengan Contact dermatitis, dimana kulit menjadi merah dan gatal serta menyengat.
Dilansir dari telegraph, mereka memperkirakan bahwa satu dari 10 pasien terkena eksim atau dermatitis alergi terhadap pengawet. Karena itulah penggunaan bahan MI harus dilarang. Asosiasi Perdagangan Kosmetik di Eropa kini mengatakan pada anggotanya untuk menghilangkan bahan MI dari produk mereka.
“Tindakan ini direkomendasikan untuk kepentingan keselamatan konsumen dalam kaitannya dengan reaksi kulit yang merugikan. Disarankan agar perusahaan tak menunggu intervensi peraturan di bawah Cosmetics Regulation, tetapi menerapkan rekomendasi sesegera mungkin,” ungkap Asosiasi tersebut.
MI atau MIT merupakan kepanjangan dari methylisothiazolinone, yakni pengawet yang ditemukan dalam cat. Namun, zat ini ditambahkan ke produk kecantikan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan ragi.
Produsen mulai menggunakan bahan ini sejak 2006 lalu. Hal itu dikarena bahan tersebut dianggap aman dan tak beracun. Tetapi peraturan Eropa sekarang mengijinkan konsentrasi kuat yang menyebabkan wabah alergi.
Baca juga: Himbauan Waspada Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava
Para ahli mengatakan, bahan kimia adalah yang bahan kedua setelah nikel yang menyebabkan kontak alergi. Masalah ini diangkat dalam konferensi tahunan British Association of Dermatologist tahun ini. Organisasi mengadakan pertemuan di kantor pusat di London dengan perwakilan industri.Kosmetik Eropa juga melakukan penyelidikan dan menyimpulkan bahwa ada bukti yang menunjukkan hubungan antara penggunaan pada produk kulit termasuk tisu basah yang mengandung MIT dan induksi contact allergy dengan dermatitis kontak alergi.
Dia menambahkan, karenanya penghapusan MIT dari produk kulit termasuk tisu basah diharapkan secara signifikan menurunkan kejadian induksi alergi dari MIT. Kimia ini sebelumnya dicampur dengan pengawet lain, Methylchloroisothiazolinone (MCI) dengan rasion tiga banding satu.
Dalam sebuah kejadian, seorang wanita yang juga alergi terhadap MI membutuhkan perawatan rumah sakit di Spanyol setelah dia menggunakan suncream yang mengandung MI. Kulitnya meradang dan diperlukan steroid dan antihistamin untuk mengurangi pembengkakan.
Masalah ini disorot Telegraph pada Juli ketika MI ditemukan pada sebuah merek losion. Beberapa perusahaan berhenti menggunakan MI dan menghapus merek utama tersebut.
Dr David Orton, anggota dari Asosiasi Dermatologi di Inggris dan President of the British Society of Cutaneous Allergy menyambut baik langkah itu, tetapi mengatakan bahwa itu tak terlalu banyak berpengaruh.