DREAMERSRADIO.COM - Kehidupan masa remaja yang penuh dengan semangat dan energik membuat mereka mengalami kurang istirahat. Bahkan saat ini sudah banyak penelitian yang melaporkan kurang tidur berkaitan erat dengan kesehatan fisik dan mental. Nah baru-baru ini kurang tidur bisa jadi pemicu remaja lakukan tindakan kriminal.
Dilansir dari Medical Xpress, studi terbaru menunjukan kurang tidur menjadi pemicu seseorang melakukan kriminal, apalagi bagi seorang remaja, karena kontrol diri mereka yang masih sangat rendah.
“Tidur memberi kita kesempatan untuk memulihkan atau menyembuhkan otak yang penting bagi proses perkembangan anak dan remaja. Tapi, meski tidur menempati sepertiga dari waktu kita, kita baru memahami fungsi dan perannya dalam perilaku antisosial,” ungkap peneliti peradilan pidana Ryan C. Meldrum.
Pada penelitian kali ini mereka mengumpulkan data longitudinal dari beberapa kota yang melibatkan 825 anak usia 0 hingga 15 tahun. Setengah sampel merupakan wanita, dimana 59 persen dari mereka masih memiliki ayah dan ibu.
Sementara itu, sekitar 82 persen dari peserta adalah warga kulit putih non-Hispanik. Melalui data tersebut, peneliti menemukan bahwa kurang tidur berkontribusi terhadap pengendalian diri yang rendah dan berkaitan erat dengan peningkatan tindakan kriminal.
“Temuan ini sangat instruktif dan implikatif. Beberapa faktor terkait pengendalian diri yang rendah dan kenakalan remaja sebagian besar berubah,” tutur peneliti.
“Namun, kulitas dan kuantitas tidur yang didapatkan remaja memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kemungkinan tindakan kriminal,” terang Meldrum.
Tak hanya itu, Meldrum pun mengatakan walaupun penelitian mereka terbatas, tetapi tak ada salahnya untuk mendorong orangtua membantu anak-anak mereka mendapat istirahat malam yang cukup untuk setiap harinya.
Caranya, dengan memastikan bahwa mereka bisa bangun dan tidur dalam waktu yang sama setiap hari dan waktu tidur mereka pun tercukupui. Studi ini dipublikasikan dalam Journal of Youth and Adolescence.