DREAMERSRADIO.COM - Masalah kegemukan bukan hanya dialami oleh orang dewasa. Saat ini masalah kegemukan pun mulai mengganggu aktivitas anak-anak atau remaja. Mereka yang umumnya lincah dan aktif bergerak sekarang ini tidak sebaik orang tua ketika mereka memiliki umur yang sama.
Dilansir dari Huffingtonpost, artinya generasi saat ini tak bisa lari sejauh atau secepat orangtuanya ketika mereka berusia yang sama. Sebuah studi mencatat rata-rata anak jaman sekarang butuh waktu 90 detik lebih lama untuk berlari sejauh 1,5 km.
Temuan tersebut dipresentasikan dalam pertemuan American Heart Association baru-baru ini. mereka melaporkan adanya penurunan tingkat kebugaran anak di penjuru dunia dalam jangka waktu tiga dekade belakangan ini.
“Ini masuk akal. Anak-anak kita sekarang tak seaktif generasi sebelumnya. Mereka tak punya banyak kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik. Banyak juga sekolah yang tidak memberikan edukasi fisik kepada anak didiknya,” ungkap Dr. Stephen Daniels, dokter anak dari University of Colorado dan jubir American Heart Association mengenai temuan tersebut.
Dalam penelitian, Grant Tomkinson, Ph.D, pakar fisiologi olahraga dari School of Health Sciences, University of South Australia menganalisis data dari 50 studi tentang ketahanan dan kesehatan kardiovaskular 25 juta partisipan berusia 9-17 tahun di seluruh penjuru dunia, yang berlangsung antara tahun 1964-2010.
Baca juga: Senyawa Pada Ganja Diklaim Dapat Cegah Kanker
Setelah mengukur sebarapa jauh jarak yang dapat ditempuh sukarelawan selama 5-15 menit dan berapa kecepatan lari mereka dalam jarak tertentu, peneliti menyimpulkan jika ketahanan kardiovaskular anak diseluruh dunia cenderung menurun.Bahkan di sejumlah negara terlihat adanya penurunan yang lebih signifikan dari negara lainnya. Dilaporkan bahwa anak-anak jaman sekarang memiliki tingkat 'kebugaran kardiovaskular' 15 persen lebih rendah daripada orangtuanya dulu.
“Perubahannya cenderung sama baik bagi anak laki-laki maupun perempuan dari berbagai usia, namun berbeda menurut wilayah geografis mereka,” tutur Tomkinson.
Penurunan kebugaran ini tampaknya cenderung stagnan di negara-negara Eropa, Australia, dan Selandia Baru, serta dalam beberapa tahun belakangan di Amerika Utara. Tapi di China, tingkat kebugaran anak juga makin lama makin menurun, begitu pula dengan Jepang. Hingga diperoleh fakta bahwa tingkat kebugaran kardiovaskular anak dan remaja berusia 9-17 tahun menurun sebesar lima persen untuk tiap dekade sejak tahun 1975.
Tomkinson dan Daniels pun sepakat jika obesitas memainkan peranan penting di balik fenomena ini, karena kondisi tersebut membuat anak kesulitan untuk berlari ataupun melakukan latihan aerobik. Belum lagi dengan adanya kebiasaan terlalu banyak menonton televisi, bermain video game dan kurangnya pilihan permainan outdoor untuk anak.