DREAMERSRADIO.COM - Tubuh yang proposional selain menarik untuk dilihat juga memiliki kesehatan yang lebih baik, sehingga banyak orang yang mendambakan memiliki tubuih ideal dengan diet. Salah satu diet yang tren saat ini adalah diet tinggi protein.
Namun walaupun dapat membantu menurunkan berat badan, diet tinggi protein juga memiliki dampak bagi kesehatan tubuh.
Dilansir dari Livescience, selain itu, diet tinggi protein juga menyebabkan substansi yang disebut keton dilepaskan ke dalam aliran darah. Keton sendiri memiliki fungsi untuk menurunkan nafsu makan. Tetapi program diet ini tidak baik jika dilakukan dalam jangka waktu panjang.
“Bagi kebanyakan orang sehat, diet tinggi protein umumnya tidak berbahaya jika dilakukan dalam waktu yang singkat, misalnya 3-4 bulan. Dalam jangka waktu tersebut memang bisa membantu penurunan berat badan. Namun diet protein tinggi untuk jangka panjang mungkin bisa menimbulkan masalah kesehatan,” ungkap Katherine Zeratsky, ahli diet dari Mayo Clinic.
Mereka yang melalukan diet seperti ini biasanya tidak mendapat serat yang cukup. Sehingga kondisi seperti sembelit, radang usus akan terjadi, sehingga jika dilakukan dalam jangka panjang juga bisa meningkatkan resiko kanker.
Baca juga: Himbauan Waspada Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava
Konsumsi terlalu banyak daging merah dan lemak sendiri diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Faktanya, The American Heart Association (AHA) tidak merekomendasikan diet tinggi protein untuk menurunkan berat badan karena mereka yang melakukan diet ini dianggap tidak mendapatkan cukup vitamin dan mineral untuk menghadapi risiko kesehatan yang potensial.Selain itu, AHA juga menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan pada efektivitas diet ini untuk menurunkan berat badan jangka panjang. Mereka mendesak masyarakat untuk menggunakan metode aman dan terbukti bisa menurunkan dan mempertahankan berat badan.
Diet yang tepat harus selalu memperhatikan makanan bergizi seimbang. AHA mengatakan diet sehat mencakup adanya variasi makanan, serta kaya akan buah-buahan dan sayuran segar.
“Jika Anda tetap ingin melakukan diet tinggi protein, lakukan hanya sebagai alat bantu penurunan berat badan jangka pendek. Selain itu, pilihlah protein Anda dengan bijaksana,” jelasnya.
Katherine pun merekomendasikan melakukan diet tinggi protein untuk memilih menu seperti ikan, ayam tanpa kulit, daging sapi tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak. Disarankan juga untuk tetap mengonsumsi karbohidrat yang kaya akan serat, seperti biji-bijian, sayuran, dan buah.