Iran dan Korea Utara merupakan dua negara yang paling banyak diserang oleh malware buatan negara-negara Barat, khusus Amerika. Karena hal itulah kedua negara tersebut kini serius menjalin kerja sama dalam berbagai aspek, salah satunya dengan sistem yang mengantisipasi malware.
Kerjasama kedua negara tersebut inilah yang dianggap oleh perusahaan keamanan F-Secure sebagai bentuk kolaborasi dalam menghadapi serangan malware seperti Duqu, Flame dan Stuxnet.
Meski belum ada pengakuan, ketiga virus tersebut kabarnya sengaja dibuat untuk menyerang pusat pembangkit tenaga nuklir di Iran. Ada dugaan malware itu dilepaskan oleh negara barat untuk mencuri data penting dari kedua negara tersebut.
“Ini menjadi tujuan yang sangat pasti untuk mereka dalam bekerja sama untuk menahan serangan cyber dan menciptakan serangan cyber lainnya,” jelas pengamat keamanan dari F-Secure, seperti dilansir dari V3, Selasa (4/9/2012).
Stuxnet adalah upaya serangan cyber yang dikenal dengan kode Olympic Games di kalangan pejabat intelijen AS, dimulai sejak pemerintahan George W Bush dan diteruskan setelah Barack Obama. Sebenarnya malware ditujukan hanya untuk menyerang fasilitas nuklir Natanz di Iran. Namun karena kecerobohan, virus komputer tersebut menyebar di web secara global.