Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Wah, TK Berasrama Kini Diminati Masyarakat China
06 November 2013 16:00 | 1791 hits

DREAMERSRADIO.COM - Demi untuk mengajarkan kemandirian kepada anak, bukan berarti harus kehilangan waktu dengan anak. Namun ikatan keluarga yang sangat penting di China mulai terkikis dengan adanya ribuan orang tua di negara tersebut untuk mengirim anak-anak usia Taman Kanak-kanak ke sekolah berasrama.

Meski tak ada data resmi berapa banyak jumlah sekolah berasrama di China, tetapi diperkirakan telah mencapai ribuan. TK berasrama ini banyak terdapat di Kota besar China, seperti Shanghai, Beijing, dan kota besar lainnya.

Anak-anak yang berusia mulai dari empat tahun itu bersekolah dan tinggal di asrama dari Senin pagi sampai Jumat sore, hanya pada akhir pekan mereka berada di rumah. Lantas bagaimana fenomena ini bisa berkembang di China yang sangat menghargai kekerabatan?

Dilansir dari BBC, Kepala Eksekutif TK Kangqiao yang berafiliasi dengan Institut Kesejahteraan China (CWI), Xu Jing, mengatakan, ada beberapa alasan. Salah satu alasannya membantu mereka untuk mandiri, sedangkan orang tua tidak memiliki waktu atau energi untuk menjaga anak-anak.

“Juga, dalam budaya tradisional China banyak nenek dan kakek yang tinggal dengan keluarga, dan (karena kebijakan satu anak di China) sering kali mereka memiliki empat nenek-kakek, dua orangtua dan hanya satu anak di rumah mereka. Sejumlah orangtua khawatir kakek nenek akan merusak anak-anak, jadi mereka mengirimkan anaknya ke sini,” ungkap Xu.

Sementara itu, menurut orang tua murid Jamie yang bekerja sebagai konsultan investasi dan ibunya tidak bekerja, merupakan bagian dari kelompok bisnis sejahtera dengan penghasilan US$ 10 ribu atau sekitar Rp 10 juta per bulan.

“Kami melakukan banyak riset dan menemukan bahwa sekolah TK berasrama dapat bermanfaat bagi anak-anak. Membantu mereka lebih mandiri, dan memiliki kemampuan hidup yang baik,” terang Jamie.

“Anak  kami merupakan anak yang ceria yang menyukai ruangnya sendiri, jadi kami mengirim dia untuk uji coba. Kemudian kami menanyakan apakah dia ingin tinggal di asrama sekolah, dan dia mengatakan iya,” terangnya.

Sementara itu, TK berasrama juga menuai kritik, sekolah jenis ini berdiri sejak tahun 1949 untuk menjaga anak yatim piatu akibat perang saudara, dan anak-anak dari pimpinan partai komunis yang terlalu sibuk untuk mengurus anak-anak mereka.

Tapi kini, anak-anak tersebut diantar ke asrama dengan menggunakan mobil mewah seperti Mercedes dan Audi, sangat berbeda dengan sebelumnya. Jumlah orangtua yang mengirim anaknya ke asrama mencapai puncaknya pada 1990-an, ketika itu mengirimkan anak untuk bersekolah asrama menjadi simbol status sebuah keluarga.

Tapi saat ini juga banyak masyarakat yang menyadari betapa penting menghabiskan waktu lebih banyak dengan anak-anak untuk mereka belajar dan tumbuh bersama orang tua. Bahkan seorang psikolog Han Mei Ling mengkritik sekolah TK berasrama.

“Mereka merasa asing dan tidak berhubungan. Mereka berjuang untuk mencari tempat mereka di kehidupan dan mereka tidak paham bagaimana berlaku dalam keluarga mereka. Dapat menjadi independen hanya di pikiran orangtua, dan itu kejam,” tutur Mei Ling.

Mei Ling yakin sebuah budaya di mana keluarga mengerti bagaimana anak-anak sebaiknya bersama dengan orangtua mereka, tetapi mereka juga memiliki harapan yang tinggi kepadanya. Dia menambahkan anak-anak yang pernah berada di taman kanak-kanak menyatakan itu adalah pengalaman yang buruk.

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio