DREAMERSRADIO.COM - Banyak memakan bahan makanan yang mengandung lemak memang tak baik bagi kesehatan tubuh. Begitu juga dengan asupan karbohidrat berlebih juga tak baik buat tubuh. Lantas diet mana yang lebih baik, mengurangi asupan lemak atau karbohidrat?
Sebenarnya diet tinggi lemak malah akan bermanfaat bagi kesehatan jantung. Tak hanya itu, dokter pun menjelaskan bahwa diet tinggi karbohidrat justru lebih berbahaya bagi pembuluh darah di arteri dari pada lemak.
Jika kamu membatasi makanan berlemak untuk menjaga kesehatan pembuluh darah, maka kemungkinan kamu mendapatkan efek sebaliknya. Karena para ahli mempercayai diet kaya lemak tidak berbahaya untuk jantung.
Bahkan beberapa negara saat ini mulai memperbarui cara berpikir mereka dan bergerak dari pemahaman lama yang salah tersebut. Swedia pun telah mengeluarkan panduan kesehatan baru untuk dokter dan ahli nutrisi mereka.
Baca juga: Mana Lebih Canggih Nexus 5 dan iPhone 5S?
Dilansir dari Genius Beauty, para pasien diminta untuk membatasi jumlah karbohidrat yang mereka konsumsi dan menggantinya dengan makanan yang kaya lemak. Sebelumnya pada tahun 1970 peneliti menemukan adanya penurunan kasus penyakit jantung setelah ahli menyarankan untuk mengurangi asupan lemak jenuh.Penyakit jantung diketahui berkaitan dengan jumlah kalori pada lemak jenuh yang meningkatkan kolesterol dalam darah. Namun menurut Dr Malhotra dari Croydon University Hospital, London, kaitan antara lemak jenuh dan penyakit jantung bukanlah kaitan sebab akibat.
Bahkan penelitian terbaru tidak menemukan adanya kaitan antara komsumsi lemak jenuh dengan penyakit jantung dan pembuluh darah. Jenis lemak tersebut malah bisa bermanfaat untuk jantung dan pembuluh darah.
Tak hanya itu, menghindari lemak pada daging bisa menyebabkan kegemukan. Karena saat lemak jenuh di pisah dari makanan, maka akan kehilangan rasanya. Untuk menggantinya maka akan menambah perasa seperti gula, yang menyebabkan resiko diabetes dan kegemukan.