DREAMERSRADIO.COM - Kebangkrutan mantan raja ponsel tersebut kini diambang mata. Baru-baru ini BlackBerry kembali merumahkan 300 karywannya di kantor pusat, hal ini tentu dilakukan perusahaan asal kanada ini sebagai bagian dari pemotongan biaya yang lebih besar lagi.
Dilansir dari Reuters, pihak BlackBerry berkeinginan untuk mengurangi jumlah tenaga kerjanya sekira 40 persen. Agar tidak terkesan dadakan, maka perusahaan telah mengumumkan rencana tersebut sejak Senin 7 Oktober lalu.
Baca juga: Ponsel Kalah Saing, Blackberry Rintis Teknologi Mobil Pintar Bareng Amazon
Tak tanggung-tanggung, perusahaan yang dulu bernama Research in Motion ini juga mengumumkan rencananya untuk memangkas jumlah tenaga kerjanya sebanyak 4.500 orang untuk beberapa bulan mendatang.Hal ini dilakukan BlackBerry karena mereka memiliki ambisi untuk meraup keuntungan sekira US$ 400 juta sebelum akhir Mei 2014. Akan tetapi, hal itu tampaknya cukup mendapat hambatan mengingat nilai saham perusahaan belum beranjak naik dari titik US$ 8,20.