Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Wow, Menyewakan Rahim Kini jadi Pekerjaan Wanita India
09 Oktober 2013 11:54 | 5444 hits

DREAMERSRADIO.COM - Jika pada umumnya setiap wanita ingin memiliki buah hati dari rahim, namun ada beberapa wanita yang tak bisa mewujudkan hal tersebut. Sehingga kini di India ada pekerjaan baru bagi wanita disana yang mengundang kontroversi. Pasalnya menyewakan rahim kini menjadi pekerjaan baru di India.

Dilansir dari yahooshine, terdapat puluhan wanita di India yang bekerja dengan menyewakan rahimnya. Bahkan mereka telah melahirkan 500 bayi yang dipesan oleh orang asing dari berbagai negara. Disatu sisi pekerjaan ini dianggap mulia, namun di sisi lain mengundang kritik dan dianggap melanggar HAM.

Dr Nayana Patel, seorang wanita yang menjadi direktur dari klinik tersebut. Wanita-wanita yang bekerja di sana akan diberikan perawatan dan nutrisi terbaik selama menjalani kehamilan hingga proses melahirkan.

“Klinik Akansha Infertility ini memberikan wanita sebuah pekerjaan fisik, dengan bayaran yang tinggi. Mereka melakukan sebuah usaha tanpa harus menderita kerugian apapun," ungkap dokter Nayana menjelaskan misi dari kliniknya.

Tentunya yang dimaksud sang dokter dengan tujuan baik.. Wanita-wanita ini punya keinginan untuk membantu wanita lain yang tidak seberuntung dirinya, bisa mengandung dan melahirkan. Umumnya wanita yang dibantu adalah mereka yang kesulitan punya anak dan sudah rindu ingin memiliki momongan.

Klinik tersebut adalah sebuah bangunan yang meliputi ruangan berkumpul, apartemen untuk tamu menginap, ruangan melahirkan, restaurant serta gift shop.

Baca juga: Semakin Banyak Wanita di Korea Selatan Berprofesi Sebagai Pengurus Mayat

Mereka yang bekerja di sini rata-rata menerima sekitar 90 jutaan dalam setiap service yang diberikan. Jumlah yang cukup besar dibandingkan dengan penghasilan suami setiap bulannya yang rata-rata hanya 450 ribu rupiah. Untuk bekerja di klinik ini, seorang wanita diwajibkan tinggal di asrama dan hidup tidak menikah selama kehamilan.

Dan untuk beberapa kasus, mereka bahkan disewa selama 8 minggu untuk menjaga dan menyusui si bayi sampai si bayi siap dibawa oleh orang tuanya. Tentu tak mudah melepaskan anak yang telah dilahirkannya untuk diberikan kepada orang tua.

Salah satu wanita yang bekerja di sana, bernama Edan mengakui bahwa ia pernah merasa sangat merindukan anaknya dan menjalani masa sulit ketika harus berpisah dengan anak yang telah dilahirkan.

“Aku menghabiskan sekian banyak waktu dengannya. Merasa terikat dengannya secara emosional sejak ia dalam kandungan. Dan hanya aku yang tahu bagaimana rasa sakit yang harus dilewati ketika mengandung dan melahirkannya. Tetapi dalam benakku, ini semua bukan tentang aku. Tetapi demi kehidupan anak-anakku yang lebih baik lagi,” terangnya.

Namun kritikan tajam datang dari seorang sosiolog yang bernama Marylin Crashaw yang merasa prihatin dengan hal tersebut. Tentunya tak dapat dibantah kalau perekonomian menjadi dorongan praktek seperti itu, bukan sekedar kemanusiaan.

“Apabila seandainya wanita-wanita itu hidup berkecukupan, akankah mereka mau mengorbankan anak yang telah dilahirkan untuk diberikan kepada orang lain? Sekali lagi, pemicunya adalah faktor ekonomi,” tutup Marilyn.

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio