DREAMERSRADIO.COM - Selama tiga bulan terakhir serangan lebah raksasa telah melukai 1600 jiwa sehingga harus menjalani rawat inap. Bahkan yang paling menyedihkan sekitar 40 orang akhirnya meninggal dunia akibat serangan lebih raksasa ini.
Dilansir dari Dailymail, londisi pasien dilaporkan banyak yang kritis setelah diserang lebah. Mereka harus dirawat intensif karena kondisinya cukup mengenaskan. Serangan ini terjadi di propinsi Shaanxi, China, dimana koloni lebah berukuran besar dengan kepala kuning sering bersarang dan bersembunyi di area penduduk.
Serangannya akan menimbulkan luka-luka pada tubuh, berbentuk bulat dan berlubang selebar luka peluru. Luka akan semakin menghitam. Bahkan lebah memiliki sengat yang sangat beracun dan mematikan.
Efeknya akan menyebabkan alergi yang tak dapat ditahan oleh tubuh manusia, terutama yang menunjukkan efek alergi cukup parah. Menurut perkiraan lebih ini merupakan mutasi karena ukuran panjangnya rata-rata sekitar 5 cm dan sengat sepanjang 6 mm yang membawa racun berbahaya.
Mereka adalah serangga predator yang ukurannya cukup besar, dan sifatnya agresif. Ia akan langsung menyerang dan mengejar pergerakan makhluk di depannya. Bahkan mereka dapat mengejar seseorang hingga 200 meter dengan membawa serta seluruh koloninya.
Ilmuwan mengatakan bahwa tindakan agresif mereka dipicu ketika mereka bermigrasi serta musim kawin, di mana bulan September dan Oktober adalah bulan puncak keagresifan lebah tersebut. Salah seorang korban bernama Mu bercerita, bahwa ia telah dikejar sejauh 200 meter oleh lebah-lebah tersebut.
Baca juga: Tengah Melanda Indonesia, Ini 8 Hal yang Perlu Dipahami Soal Wabah Difteri
Akibatnya ia telah menjalani perawatan selama 2 bulan dengan 13 kali dianalisis untuk mendapatkan serum yang dapat menyembuhkan luka akibat sengatan lebih tersebut. Di kakinya ada sekitar 200 jahitan akibat luka sengatan, dan kakinya hingga kini masih bisa belum digerakkan.Mu mengaku takut dan ngeri melihat kerumunan lebah tersebut. Serangannya begitu mematikan dan seperti tanpa ampun. Bila yang satu menggigit kepalanya, maka yang lainnya akan mengerumuni kaki dan meninggalkan sengat.
Umumnya kematian sengatan lebah raksasa ini disebabkan karena reaksi alergi akan sengat lebah. Dikatakan oleh Shunichi Makino, direktur Hokkaido Research Center bahwa menghindari sengatan lebah raksasa ini cukup sulit. Mereka hidup berkoloni sehingga serangan akan cukup brutal.
Dibandingkan dengan jenis lebah lainnya, ukuran mereka sangat besar sehingga sengat yang ada pada tubuh mereka tentunya membawa racun yang cukup berbahaya. Bahayanya lagi, keberadaan mereka juga mengancam lebah madu. Umumnya bila mereka berhasil melacak lokasi peternakan lebah, maka sekejap saja peternakan tersebut akan berantakan akibat serangan mereka.
Namun Justin O. Schmidt, seorang ahli serangga di Institut Biologi di Tuscon, Arizona yang membantu mengingatkan penduduk agar selamat dari sengatan lebah raksasa. Jangan berlari ketika bertemu dengan sarang lebah tersebut. Umumnya sarang berada di atap rumah atau pepohonan dan warnanya abu-abu.
Jangan membuat kegaduhan karena suara akan menarik perhatian mereka. Hindari tanpa suara apabila dari kejauhan melihat sarang lebah. Penanganan lebah ini harus dilakukan oleh para ahli yang mengenakan baju pelindung. Dalam kasus lebah raksasa di China, sarang akan menjadi tujuan utama untuk diburu kemudian dibakar agar lebah-lebah ikut mati.