DREAMERSRADIO.COM - Seiring dengan beredarnya kabar biro keamanan Amerika Serikat, NSA dalam melakukan penyadapan melalui operating sistem meresahkan banyak orang. Mungkin hal itulah yang menginspirasi smartphone buatan Indonesia yang diberi merek BandrOS.
BandrOS merupakan operating system yang berbeda dengan Android atau OS mobile lainnya. BandrOS sendiri diambil dari salah satu nama penganan khas daerah Jawa Barat khususnya Bandung berbahan kelapa, tapi singkatan dari Bandung Raya Operating System (BandrOS).
HP ini buatan Pusat Penelitian Informatika LIPI dengan spesifikasi anti sadap, tapi saya tak pernah yang jahat-jahat. Saya tak mengatakan anti sadap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," kata Menristek Gusti Muhammad Hattasaat memberi sambutan pada jamuan makan malam peserta Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional ke XV di Padang.
Baca juga: Hati-hati, Keseringan Pegang Ponsel Hanya Dengan Satu Tangan Beri Dampak Berbahaya
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)Gusti Muhammad Hatta mengaku menggunakan smartphone atau telepon pintar merek BandrOS anti sadap buatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Ia juga mengakui telah memakai ponsel produk dalam negeri tersebut sejak peringatan hari kebangkitan teknologi nasional pada Agustus lalu.Fitur yang tersedia banyak, tapi bukan termasuk jenis android karena akan bisa disadap. BandrOS memiliki sistem sendiri yang dirancang oleh Pusat Penelitian Informatika LIPI.
“Anggota DPR juga sudah banyak yang pesan Smartphone BandrOS. Harganya jauh lebih murah sekitar Rp 800 ribu, dibandingkan produk dari luar,” terangnya.