DREAMERSRADIO.COM - Setelah lama tak ada yang berminat dengan BlackBerry, kini perusahaan tersebut mengumumkan telah menyetujui rencana pembelian senilai US$ 4,7 miliar oleh konsorsium investor. Tawaran tersebut datang dari konsorsium yang akan menjadikan perusahaan asal Kanada tersebut menjadi perusahaan privat.
Dilansir dari AFP, pernyataan perusahaan mengatakan telah menandatangani perjanjian rencana akusisi tersebut. Tetapi masih harus melewati tahap akhir. Konsorsium di pimpin oleh Fairfax Financial Holding Limited.
Fairfax, perusahaan Kanada yang dikomando miliarder Prem Watsa, sebelumnya adalah pemilik 10 persen saham BlackBerry. Watsa mengundurkan diri dari dewan direksi BlackBerry ketika pada Agustus 2013 diumumkan pencarian peminat untuk membeli perusahaan BlackBerry.
Berdasarkan kesepakatan, setiap saham yang beredar akan dihargai US$ 9. Sedangkan Fairfax akan punya kontribusi sendiri menyangkut saham ketika transaksi. BlackBerry mengatakan dewan direksi mereka telah menyetujui rencana tersebut.
Bila tahap akhir selesai, BlackBerry akan mengumumkannya pada 4 November 2013, dengan kesiapan sumber dana konsorsium menjadi pertimbangan lain. Sementara BlackBerry juga masih tetap mencari peminat untuk perusahaannya. Nilai saham mereka turun menjadi 8,23 dollar per lembar sebelum perdagangan dihentikan sementara menjelang pengumuman ini.
Baca juga: Yonghwa CNBlue Beli Gedung Super Mahal di Gangnam Untuk Perusahaan Barunya?
Selama BlackBerry terus mendorong budaya pengguna ponsel yang terikat pada telepon pintar produk mereka, banyak pelanggan sudah berpindah ke iPhone dari Apple atau gadget lain berbasis Android seperti yang dibesut Samsung. Menurut International Data Corporation (IDC), pangsa pasar global BlackBerry telah merosot ke 3,7 persen pada kuartal kedua 2013, capaian terendah dalam sejarah pelacakan. Adapun Android merajai 80 persen pangsa pasar.Sementara itu, pada Jumat (21/9) perusahaan ini sudah mengumumkan akan merumahkan 4.500 staf mereka, yang itu adalah sepertiga total pekerja global BlackBerry. Peluncuran produk pada awal tahun ini menghasilkan angka suram.
Disebutkan pula bahwa BlackBerry mengalami kerugian hampir senilai 1 miliar dollar AS per kuartal kedua 2013 karena harus menutupi penjualan Z10 yang jeblok. Perangkat telepon pintar dengan dukungan layar sentuh itu semula dibuat untuk menyaingi produk Apple dan perangkat Android.
“Ke depan, BlackBerry akan menjadi pemain kecil di bidang perangkat telekomunikasi mobile, tetapi setidaknya dengan BlackBerry menjadi perusahaan privat, maka Wall Street tak akan terus-menerus membuat napas mereka tercekik,” tutur pengamat pasar
Menurut Gold, ada kemungkinan para pelanggan yang sudah terikat dengan produk perusahaan ini tidak akan lagi terdorong mengganti perangkat BlackBerry karena ketakutan perusahaan ini keluar dari bisnis telepon pintar.