DREAMERSRADIO.COM - Kekayaan bumi Indonesia sudah tak dapat diragukan lagi. Kali ini satu lagi terungkap kekayaan hayati negeri ini. Pasal disekitar pulau Halmahera, Maluku, ilmuwan telah mengkonfirmasi penemuan spesies baru hiu berjalan di laut dari kawasan Segi Tiga Terumbu Karang.
Dilansir dari Reuters, Hiu jenis baru ini pertama kali diabadikan gambarnya oleh penyelam asal Inggris, Graham Abbott pada tahun 2007. Tetapi pada 2012 lalu, dua spesies hiu tersebut berhasil di koleksi yang kemudian di identifikasi melalui penelitian.
Lantas terkait namanya Hiu Berjalan, hal tersebut disesuaikan dengan arti berjalan dimana ikan itu seakan berjalan di dasar laut dengan meliukan siripnya untuk mencari mangsa. Meski demikian, hiu ini tidak seperti saudara lainnya yang terkenal buas. Hiu ini malah terlihat lebih jinak.
“Perbedaan signifikan spesies hiu berjalan ini adalah pada pola warnanya, utamanya adanya sepasang bintik di bagian bawah kepalanya. Sementara bintik-bintik yang ada di bawah kepala lainnya membentuk pola menyerupai huruf U,” tutur Mark Erdmann dari Conservation International.
Baca juga: Fenomena Hiu Bergerombol di Pinggir Pantai Nusa Dua Bali Hebohkan Warga
Sementara itu, warga lokal sendiri sebenarnya sering melihat keberadaan hiu yang panjangnya 68 cm ini, namun baru sekarang diketahui peneliti. Dinamai Hemiscyllum halmahera, hiu berjalan ini diumumkan dalam Journal of Ichtyology yang terbit pada Juli 2013.Pemerintah pun berharap keberadaan hiu ini akan menjadi duta baru untuk mempromosikan pariwisata kelautan dan pelestariannya. Hingga kini baru ada sembilan spesies hiu berjalan yang ditemukan dan enam diantaranya ada di wilayah Indonesia. Sedangkan tiga lainnya tersebar terbatas di wilayah Papua Nugini dan utara Australia.
“Ini merupakan spesies hiu berjalan ketiga yang dideskripsikan dari Indonesia Timur dalam enam tahun terakhir,” jelas pakar hiu dari LIPI, Fahmi.
Hiu berjalan merupakan jenis hiu yang relatif baru dikenal dan sering disebut "hiu tokek". Mereka berhabitat di laut dangkal sehingga cara pernafasannya berbeda dan bisa berenang tapi hanya untuk melarikan diri dari predator. Jenis ini memiliki gigi untuk menggerus cangkang sehingga makanannya udang, kepiting dan hewan-hewan kecil lainnya.