DREAMERSRADIO.COM - Anak pertama Michael Jackson, Prince baru-baru ini mengungkap kematian dari raja pop dunia tersebut. Prince mengaku sang ayah mengalami banyak tekanan sebelum menggelar konser. Ia mengatakan kalau Michael Jackson menangis dan mengaku pihak promotor berusaha membunuhnya.
Sedangkan saat ini, pihak keluarga telah mengajukan gugatan sebesar 26 juta poundsterling kepada promotor AEG lantaran dianggap menjadi penyebab kematian Michael. Prince pun diminta untuk menjadi saksi di persidangan.
Menurutnya, pelantun Black and White tersebut mendapat tekanan dari bos AEG, Randy Phillips, dan bekas manajernya, Dr Tohme Tohme. Randy juga diketahui sebagai orang yang merekrut Dr Confrad Murray.
Baca juga: Jaafar Jackson Akan Perankan Michael Jackson di Film Biopik Baru
Dilansir dari The Sun, sebelum Michael meninggal, Prince mengaku melihat Dr Conrad melakukan pertolongan pertama (CPR) sambil berteriak.“Aku dengar suara teriakan di atas. Aku berlari ke atas dan melihat Conrad Murray melakukan CPR pada ayahku. Dr Murray berteriak ketika melakukan CPR. Adikku kemudian naik ke atas, dia histeris sepanjang waktu dan berkata ingin melihat ayah. Dr Murray berkata pada kami: 'Maaf anak-anak, ayah kalian meninggal'. Kami hanya menangis,” terang Prince.
Meski terkenal, dia menceritakan bahwa Michael ingin anak-anaknya tumbuh secara normal dan tidak menjadi incaran paparazzi. Oleh karena itu, bekas suami Lisa Presley tersebut selalu menyuruh mereka untuk mengenakan masker saat keluar rumah.
“Ketika kau keluar rumah dengannya, aku memakai masker. Dia ingin melindungi kami agar orang tidak tahu seperti apa wajah kami dan bisa pergi tanpanya. Dia sangat protektif pada kami,” terangnya.