Minyak goreng merupakan salah satu bahan makanan yang mampu memberikann citarasa gurih. Namun minyak goreng juga bisa menjadi penyebab berbagai penyakit kardiovaskuler. Karena itulah dibutuhkan perhatian khusus untuk kualitas minyak yang akan digunakan.
Penggunaan minyak goreng yang berulang kali bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan karena tingkat kejenuhan yang tinggi. Beberapa literatur pun menjelaskan bahwa minyak goreng yang digunakan berulang kali dapat memicu berbagai macam kanker.
Bahkan banyak ahli kesehatan menyarankan untuk tidak menggunakan minyak goreng lebih dari tiiga kali. Minyak goreng bekas ini jadi pilihan karena memang lebih murah, namun sebenarnya penggunaan minyak goreng bekas ini sangat berbahaya bagi kesehatan.
Berdasarkan penelitian, telah ditemukan berbagai indikasi penyakit yang disebabkan oleh makanan yang digoreng menggunakan minyak jelantah, seperti jantung koroner bahkan sampai kanker. Inilah yang patut untuk kita waspadai.
Minyak goreng bekas bisa mengakibatkan gangguan kesehatan yang berhubungan dengan metabolisme kolesterol, penyakit tekanan darah tinggi dan jantung. Selain itu bisa membentuk akrolein yaitu suatu senyawa yang menimbulkan rasa gatal di tenggorokan dan menimbulkan batuk.
Dan yang tak kalah berbahaya, minyak ini juga bersifat karsinogen sehingga bisa menyebabkan kanker. Sumber lemak jenuh umumnya berasal dari lemak daging, lemak susu, mentega, lemak babi, minyak kelapa, minyak sawit, dan juga minyak inti sawit.
Selain itu, setiap kali ingin menggoreng makanan, mulailah proses penggorengan pada suhu yang benar. Minyak yang digunakan untuk menggoreng sebaiknya berkisar antara 175-225 derajat celcius. (way)