Dreamland
>
Lifestyle
>
Article

Smartphone Masa Depan Gunakan Pendingin Air

20 Juni 2013 10:00 | 2087 hits

DREAMERSRADIO.COM - Panas berlebihan yang muncul dari smartphone yang tengah digunakan menjadi hal yang mulai mengkhawatirkan. Hal itu dikarenakan performa prosesor mobile yang semakin meningkat. Tapi kini masalah tersebut mulai menjadi masalah serius dan mulai dilakukan inovasi dengan menggunakan air.

Panas berlebihan bukan hanya menganggu kenyamanan, tetapi juga mempengaruhi stabilitas perangkat yang bersangkutan. Karena itulah pertengahan Mei lalu, NEC, pabrikan Jepang memperkenalkan model smartphone pertama yang dilengkapi dengan peredam panas berbasis benda cair.

Smartphone itu kemudian diberi nama Medias X. Cara kerja teknologi peredam panas pada Medias X mirip dengan sistem pendingin mesin pada kendaraan bermotor, menggunakan cairan yang dialirkan lewat pipa ke sumber panas (prosesor), lalu dibawa ke radiator untuk membuang panas.

Sementara itu, NEC mengklaim metode ini mampu secara efektif meredam panas yang dihasilkan oleh prosesor smartphone berkinerja tinggi. Dilansir dari Digitimes, para pemain besar seperti Apple, Samsung, dan HTC tertarik menggunakan teknologi peredam panas serupa pada produk-produknya.

Baca juga: Korea Selatan Ciptakan Robot 'Mata Ketiga' Untuk Pecandu Smartphone

Sumber yang dikutip situs tersebut mengatakan bahwa produsen-produsen itu bakal mulai melepas smartphone dengan pendingin berbasis cairan, secepat-cepatnya pada kuartal keempat tahun ini. Pendingin berbasis cairan sebenarnya sudah lama dikenal di dunia komputer dengan nama watercooling atau heatpipe.

Hanya saja, untuk aplikasi di smartphone, ukuran sistem pendingin harus diciutkan sekecil mungkin. Pipa penghantar cairan (heatpipe) pada NEC Medias X, misalnya, hanya berdiameter 0,6 mm, jauh lebih kecil dibanding pipa serupa pada laptop tipis ultrabook yang memiliki garis tengah 1-1,2 mm.

 Saat ini terdapat beberapa produsen komponen yang mampu memproduksi heatpipe berdiameter 0,6 mm, di antaranya Furukawa Electric, Auras, TaiSol Electronics, dan Chaun-Choung Technology. Namun, metode manufaktur mereka masih harus ditingkatkan karena hanya mampu menghasilkan tingkat produksi (yield rate) 30 persen.

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio