DREAMERSRADIO.COM - Setiap manusia pasti pernah merasakan yang namanya gatal dan melakukan penggarukan untuk mengurangi rasa gatal. Kali ini peneliti dari National Institute of Dental and Craniofacial Research di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat, menjelaskan bagaimana kulit bisa gatal.
Dilansir dari Softpedia, studi ini melibatkan eksperimen pada tikus terkait sirkuit saraf yang menghubungkan sel khusus dengan otak. Ahli saraf Mark Hoon dan Santosh Mishra mencari molekul yang bisa mengkode sensasi gatal melalui pemeriksaan gen dalam sensor neuron. Sensasi ini bisa aktif melalui aktivitas sentuhan, panas, nyeri serta gatal.
Dilaporkan dari situs Nature, Ilmuwan menemukan protein khusus yang disebut natriretic polypeptide b atau Nppb. Penemuan ini mengarahkan ilmuwan pada kesimpulan yang bertentangamn dengan ansumsi sebelumnya, yakni gatal bukan hanya bentuk rasa sakit tingkat paling rendah.
Baca juga: Awas Bahaya Mengintai dari Pemakaian Jeans Lebih Dari Sekali Sebelum Dicuci
Justru sebaliknya, gatal adalah sensasi yang berdiri sendiri yang melibatkan sirkuit saraf yang berbeda. Sirkuit saraf ini menghubungkan sel-sel yang ditemukan di pinggiran tubuh ke otak.“Penelitian kami menunjukkan pemancar utama yang digunakan oleh neuron sensorik gatal. Gatal terdeteksi melalui neuron sensorik yang khusus,” ungkap Mark Hoon.
Dalam penelitiannya, tikus mutan yang kekurangan Nppb tidak menanggapi senyawa yang merangsang gatal. Namun, hanya merespon terhadap panas dan nyeri. Peneliti juga menemukan, ketika mereka menyuntikkan Nppb di leher tikus, itu mengakibatkan tikus mampu merespon gatal.