Dreamland
>
Lifestyle
>
Article

Mungkinkah Game Masa Depan Dikendalikan Otak?

14 Mei 2013 13:32 | 4330 hits

Game sepertinya bukan identik dengan para anak-anak  atau remaja lagi. Perkembangan teknologi game membuat orang dewasa tergila-gila dengan game. Kini, teknologi game di masa depan akan semakin canggih dengan hadirnya inovasi Neuro Gaming yakni bermain dengan menggunakan saraf otak.

Dilansir dari SingularityHub, belum lama ini pengembang dan para pencinta game berkumpul dalam NeuroGaming Conference and Expo di San Fransisco, Amerika Serikat, untuk memperkenalkan teknologi baru tersebut.

“NeuroGaming merupakan platform antarmuka, di mana pikiran dan tubuh bertemu pada satu titik untuk bermain game,” ungkap pendiri konferensi, Zack Lynch.

Sementara itu, pertumbuhan teknologi seperti pemrosesan komputer dan sensor mendorong para pengembang neurogame untuk menciptakan sebuah konsol yang memungkinkan penggunanya bermain dalam simulasi cerita yang dibangun. Sehingga, pemain bisa merasa berada di dunia nyata sekalipun ia berada di dunia virtual.

Langkah awal pengebang neurogame, desainer game telah menghadirkan beberapa platform seperti Xbox Kinect dan Nintendo Wii yang menawarkan permainan tanpa perlu menekan tombol pada kontroler. Sehingga saat ni bukan pemandangan aneh jika melihat balita bermain Nintendo Wii  tenis.

NeuroGaming dapat mengukur sesuatu dari input psiko-emosional pemain, seperti lewat denyut jantung, analisis wajah, pengukuran suara, konduktansi (panas) permukaan kulit, pelacak mata (eye tracking), pelebaran pupil, aktivitas otak dan profil emosional seseorang yang mudah berubah.

Dengan kata lain menggunakan NeuroGaming, pemain bisa mengetahui tingkat bawah sadarnya. Selain itu, pemain juga akan mendapatkan pengalaman yang bisa mengaburkan batas antara virtual dan realita.

Game masa depan ini juga memiliki dampak positif, bagi ilmuwan dan penyedia layanan kesehatan yang bekerjasama dengan desainer game untuk membuat neurogames sebagai terapi pasien PTSD (Posttraumatic Stress Disorder), ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan gangguan perilaku serta emosional lainnya.

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio