Nokia sepertinya membidik pasar menengah kebawah. Hal ini pun dibuktikan dengan merilis Nokia Asha 501. Produk terbaru vendor asal Finlandia ini dijual dengan harga US$ 99 atau sekitar Rp 970 ribu. Meski harganya tergolong murah, tetapi pengguna bisa merasakan sensasi smartphone mahal seperti seri Lumia.
Hal ini dibuktikan dengan dibenamkannya teknologi layar sentuh Swipe dan Fastline didalam Nokia Asha 501, sedangkan yang berbeda dari Asha 210 yang diluncurkan sebulan sebelumnya masih menggunakan papan ketik Qwerty.
“Nokia Asha 501 baru akan dipasarkan sekitar Juni tahun ini, dan soal harga, kami (Nokia) mematoknya 99 dollar Amerika,” ungkap CEO Nokia Stephen Elop saat memperkenalkan produk terbarunya tersebut kepada 300 jurnalis dalam acara bertajuk Time to Shift Gears.
Baca juga: Selain HP, Nokia Akan Luncurkan Laptop Terbarunya
Smeentara itu, teknologi Swipe dan Fastlane memungkinkan pengguna merasakan sensasi flipboard dengan menggeser layar sentuh keatas, kebawah , kekiri dan kanan. Faslane akan mencium aplikasi apa atau kontak jejaring sosial apa yang baru digunakan, sedang, dan kemungkinan aplikasi yang akan digunakan dengan memanfaatkan multi tasking.Desain Asha 501 yang sederhana namun fungsional itu disebut-sebut sebagai hasil dari akuisisi Nokia terhadap perusahaan smartphone Norwegia yang telah memproduksi Oses. Dengan mengakuisisi perusahaan smartphone ini, Asha 510 sebenarnya sudah mengarah pada fungsi dan kenyamanan sebuah smartphone seperti Lumia namun dengan tampilan mungil.
Meskipun dengan harga relatif murah untuk sebuah ponsel low-end namun dengan rasa smartphone itu, Nokia Asha 501 menyediakan sejumlah aplikasi gratis yang sudah tinggal digunakan (embedded) seperti Facebook, Twitter, Line, CNN, ESPN, eBuddy, Foursquare, LinkedIn, Nimbuzz, Pictelligent, The Weather Channel, WeChat, World of Red Bull and sejumlah game dari Electronic Arts, Gameloft, Indiagames, Namco Bandai maupun Reliance Games.