Kemampuan manusia Indonesia tak bisa dianggap remeh oleh negara maju. Saat ini saja, ilmuwan Indonesia, Warsito P Taruno, untuk pertama kalinya memamerkan temuannya, pemindai otak 4 dimensi yang diberi nama Brain Activity Scanner berbasis medan listrik statis.
Tak hanya itu, temuan yang telah dipatenkan lembaga paten dunia, WIPO/PTO pada tahun 2006 pada International Symposium on Biomedical Imaging yang diselenggarakan oleh IEEE di San Francisco, Amerika Serikat pada 7-11 April 2013 lalu.
IEEE merupakan organisasi ilmiah profesional internasional terbesar di dunai yang memilikilebih dari 425 ribu anggota di seluruh dunia. Ruang lingkup aktivitasnya mencakup pengembangan inovasi teknologi termaju di hampir seluruh bidang, membuat standarisasi teknologi, dan menggelar aktivitas profesional dan pendidikan.
“ECVT digunakan untuk mengukur sinyal-sinyal listrik yang dihasilkan dari aktivitas otak manusia dan merekonstruksi citra volumetrik-nya,” tutur Warsito P Taruno, dalam keterangan tertulis.
Teknologi pertama di dunia ini bisa melakukan pemindaian terhadap aktivitas otak manusia secara 4D dan real time. Dalam aplikasinya, bisa digunakan untuk studi terhadap otak manusia dan menangkap abnormalitas yang terjadi pada otak seperti epilepsi dan Alzheimer.
Sementara itu, pria kelahiran Solo 46 tahun yang lalu itu menjabat direktur eksekutif CTECH Labs Edwar Technology, sebuah lembaga riset swasta yang fokus pada pengembangan teknologi di bidang pemindaian untuk industri dan kedokteran, serta teknologi kesehatan untuk terapi dan diagnostik penyakit kanker.
CTECH Labs berkantor di komplek Business Technology Incubation Center (BTIC) di kawasan bisnis baru Alam Sutera, Tangerang Selatan, yang dikelola oleh Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI). Terinspirasi oleh Silicon Valley, Palo Alto, lembaga ini ditujukan mempromosikan hasil riset untuk aplikasi di industri dan mendorong munculnya perusahaan-perusahaan berbasis teknologi tinggi di Tanah Air.